konsensus PNPK buku ajar Pedoman SPM

Rabu, 19 April 2017

PARASOMNIA

PARASOMNIA
• Adalah gejala motorik atau pengalaman sensorik yang abnormal dan komplek yang muncul
waktu tidur
• Lebih sering terjadi pada anak-anak (5-15%) dari pada dewasa (1%)
• Biasanya jinak tapi kadang-kadang disertai luka trauma, rasa malu atau aspek legal.
SLEEP TERRORS (NIGHT TERRORS)
Kriteria Diagnosis :
a. Klinis
1. Gejala muncul pada perioda sepertiga awal tidur malam hari, terutama pada siklus I
NREM
2. Bisa terjadi lebih dari sekali dalam satu malam
3. Terjadi hanya beberapa detik, bisa juga dalam 10 - 20 menit, yang lebih lama dari pada
kebanyakan serangan epilepsi.
4. Anak tiba-tiba terbangun dengan megap-megap, berteriak atau menangis keras dan
tampak sangat ketakutan, agitasi dan panik.
5. Gejala khasnya adalah berkeringat, pupil melebar, nafas dan denyut jantung cepat dan
tonus otot meningkat. Enuresis kadang terjadi.
6. Anak bisa duduk atau meninggalkan tempat tidur, bicara tanpa arti.
7. Pada orang dewasa muda kadang-kadang dapat berlari secara liar mengelilingi ruangan
sehingga dapat terjadi cedera akibat lari melewati pintu atau melompat dari jendela.
8. Anak tidak memberi respon terhadap pertanyaan atau perintah dan melawan setiap
usaha untuk menenangkan yang dapat melukai penderita atau orang lain.
9. Sesudah serangan penderita tertidur lagi dengan cepat.
10. Penderita tidak dapat mengingat secara detil apa yang telah dilakukan dan mimpinya.
b. Laboratorium :
Pada anak : tidak diperlukan karena biasanya jinak dan terbatas waktunya.
Pada dewasa : onset baru dan serangan berulang, membutuhkan evaluasi klinis dan
Polysomnography
Pemeriksaan Polysomnography ditemukan bangun singkat dari stadium 3-4 NREM pada saat
terjadinya sleep terror (biasanya pada 1-4 jam awal tidur), tetapi tidak mencatat kejadian
parasomnianya, karena itu rekaman video saat kejadian sangat penting.
c. Radiologis :
Tidak diperlukan
d. Gold Standard :
Tidak ada
e. Patologi Anatomi :
Tidak diperlukan
Diagnosis banding
1. Confusional arousal
2. Sleep walking
3. Sleep talking
4. Epilepsi
5. Episodic Nocturnal wandering
6. REM Sleep behaviour disorder
7. Nightmares
8. Nocturnal Panic Attacks
9. Post Traumatic Stress disorder
Tatalaksana
1. Perawatan umum
1.a. Reassurance dan penjelasan tentang penyakitnya. Hal ini cukup bila serangannya
2. Medikamentosa
2.1. Benzodiazepin (lorazepam 1-3 mg, clonazepam 0,5-2 mg, triazolam 0,125-0,25 mg
sebelum tidur) di indikasikan pada penderita dewasa bila sering terjadi serangan dan
disertai akibat yang membahayakan.
2.2. Beta blockers seperti propanolol untuk mengurangi gejala-gejala autonom.
Penyulit
1. Gangguan tidur dan anxietas pada orangtuanya
2. Rasa malu untuk anak-anak
3. Dapat menyebabkan cedera pada anak-anak atau orang lain.
Konsultasi :
Bagian Saraf dan Jiwa
Jenis Pelayanan :
Pelayanan rawat jalan.
Tenaga :
Spesialis Saraf dan Jiwa
Lama Perawatan :
Bervariasi, biasanya menghilang sesudah dewasa.
Prognosis :
1. Pada anak-anak biasanya intermiten, jinak, dan terbatas waktunya (terbanyak 4 - 12 tahun)
2. Kejadian pada dewasa kadang-kadang dapat menyebabkan tingkah laku seksual dan tindak
kekerasan atau terluka.


sumber:

0 komentar:

Posting Komentar