konsensus PNPK buku ajar Pedoman SPM

Kamis, 20 April 2017

REM BEHAVIOR DISORDER (RBD)

REM BEHAVIOR DISORDER (RBD)
(Gangguan tingkah laku saat fase tidur REM)
Kriteria Diagnosis :
a. Klinis
• Usia biasanya > 50 tahun, laki-laki lebih banyak daripada wanita, kadang-kadang
ditemukan riwayat keluarga
• Terjadinya 1/3 awal tidur pada stadium REM, biasanya 30 menit setelah onset tidur dan
dapat berulang setiap interval 10 menit.
• Serangan berupa mimpi yang menyeramkan atau agresif disertai gerakan-gerakan
abnormal dan tingkah laku yang kompleks dan sering berupa tindak kekerasan sehingga
dapat melukai penderita penderita atau pasangannya.
• Penderita menolak dikendalikan dan bisa marah dan melakukan tindak kekerasan tetapi
tidak sampai pada tindakan seksual.
• Mimpi dapat diingat kembali tetapi gerakan dan tingkah laku abnormal tidak diingat.
• Penyebabnya:
- Tidak diketahui (40% kasus)
- Intoksikasi obat akut (alkohol) atau penghentian mendadak obat supresan tidur fase
REM seperti amphetamine dan cocain, anti-cholinergic, MAO inhibitor, antidepressant
tricyclic, SSRI, dan terutoma venlafoxine
- Parkinson : 1/3 kasus parkinson didahului RBD 10 - 15 tahun sebelumnya.
- Multiple system atrophy : 90% disertai RBD
- Lewy body disease : 1/4 kasus disertai RBD
- Alzheimer's disease : kadang-kadang disertai RBD
- Narkolepsi sering disertai RBD
- OSA berat
- Periodic limb movements pada fase tidur N-REM
b. Laboratorium:
• Pemeriksaan polysomnography sangat penting dalam menegakkan diagnosis dan
menyingkirkan diagnosa lain.
• Hasil PSG menunjukkan kerangka tidur normal kecuali adanya peningkatan durasi dan
densitas tidur REM dan sedikit pemanjangan stadium 3 - 4 N-REM, tonus otot tetap ada,
periodic limb movements dapat terlihat pada tidur REM maupun N-REM
• Rekaman video penting untuk menunjukkan bentuk gerakan-gerakan.
c. Radiologis :
MRI atau CT scan diperlukan untuk mencari penyebab terutama kerusakan di batang otak
d. Golden Standard :
PSG, MRI atau CT scan
e. Patologi Anatomi
Differential Diagnosis
1. Nightmare
2. Confusional arousals
3. Sleep terrors
4. Sleep walking
5. Post-traumatic stress disorders
6. Epilepsi terutama epilepsi lobus temporalis
7. Episodic nocturnal wanderings
8. Bangun mendadak dari tidur REM pada OSA
9. Serangan panik
10. Malingering
Tatalaksana
a. Non Medikamentosa
1. Proteksi penderita dan pasangannya, bila disertai tindak kekerasan, pindahkan bendabenda
• Benzodiazepine seperti clonazepam 0,5 - 4 mg : efektif segera pada 90% kasus
• Melatonin 3 - 15 mg malam hari sebelum tidur.
• Buproprion adalah satu-satunya anti depresan yang tidak menimbulkan RBD, sehingga
dapat diberikan sebagai pengganti anti depresan lain.
Penyulit :
Dapat menyebabkan tindak kekerasan dan luka
Konsultasi :
Bagian Neurologi
Jenis pelayanan :
Rawat jalan
Tenaga :
Dokter Spesialis Saraf / Spesialis Saraf konsultan sleep disorder
Lama Perawatan :
Untuk mengikuti perkembangan : kontrol secara berkala seumur hidup
Prognosis
- Penyakit seumur hidup, sulit disembuhkan
- Dapat menjadi petanda akan timbulnya penyakit parkinson 4 - 10 tahuh sebelumnya


sumber


0 komentar:

Posting Komentar