Obesitas
Masalah Kesehatan
Obesitas merupakan keadaan dimana
seseorang memiliki kelebihan lemak (body fat) sehingga orang tersebut
memiliki risiko kesehatan. Riskesdas 2013, prevalensi penduduk laki-laki dewasa
obesitas pada tahun 2013 sebanyak 19,7% lebih tinggi dari tahun 2007 (13,9%)
dan tahun 2010 (7,8%). Sedangkan pada perempuan di tahun 2013, prevalensi obesitas
perempuan dewasa (>18 tahun) 32,9 persen, naik 18,1 persen dari tahun 2007
(13,9%) dan 17,5 persen dari tahun 2010 (15,5%). WHO, dalam data terbaru Mei
2014, obesitas merupakan faktor risiko utama untuk penyakit tidak menular
seperti penyakit kardiovaskular (terutama penyakit jantung dan stroke),
diabetes, gangguan muskuloskeletal, beberapa jenis kanker (endometrium,
payudara, dan usus besar). Dari data tersebut, peningkatan penduduk dengan
obesitas, secara langsung akan meningkatkan penyakit akibat kegemukan.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Biasanya pasien datang bukan
dengan keluhan kelebihan berat badan namun dengan adanya gejala dari risiko
kesehatan yang timbul.
Penyebab
1. Ketidakseimbangnya asupan
energi dengan tingkatan aktifitas fisik.
2. Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan antara lain kebiasaan makan berlebih, genetik, kurang aktivitas
fisik, faktor psikologis dan stres, obat-obatan (beberapa obat seperti steroid,
KB hormonal, dan anti-depresan memiliki efek samping penambahan berat badan dan
retensi natrium), usia (misalnya menopause), kejadian tertentu (misalnya
berhenti merokok, berhenti dari kegiatan olahraga, dsb).
Hasil Pemeriksaan Fisik dan
Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Pengukuran Antropometri (BB,
TB dan LP)
Indeks Masa Tubuh (IMT/Body mass
index/BMI) menggunakan rumus
Berat Badan (Kg)/Tinggi Badan
kuadrat (m2)
Pemeriksaan fisik lain sesuai keluhan
untuk menentukan telah terjadi komplikasi atau risiko tinggi
2. Pengukuran lingkar pinggang
(pada pertengahan antara iga terbawah dengan krista iliaka, pengukuran dari
lateral dengan pita tanpa menekan jaringan lunak).
Risiko meningkat bila laki-laki
>85 cm dan perempuan >80cm.
3. Pengukuran tekanan darah
Untuk menentukan risiko dan komplikasi,
misalnya hipertensi.
Pemeriksaan Penunjang
Untuk menentukan risiko dan
komplikasi, yaitu pemeriksaan kadar gula darah, profil lipid, dan asam urat.
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang.
Tabel 12.1 Kategori obesitas
Klasifikasi
|
IMT(kg/m2)
|
Underweight
|
< 18,5
|
Normal
|
18,5 – 22,9
|
Overweight
|
> 23,0
|
BB Lebih Dengan Risiko
|
23,0-24,9
|
Obese I
|
25,0-29,9
|
Obese II
|
>30
|
Sumber: WHO WPR/IASO/IOTF dalam The
Asia-Pacific Perspective:Redefining Obesity and its Treatment
Diagnosis Banding:
1. Keadaan asites atau edema
2. Masa otot yang tinggi,
misalnya pada olahragawan
Diagnosis klinis mengenai kondisi
kesehatan yang berasosiasi dengan obesitas:
1. Hipertensi
2. DM tipe 2
3. Dislipidemia
4. Sindrom metabolik
5. Sleep apneu obstruktif
6. Penyakit sendi degeneratif
Komplikasi
Diabetes Mellitus tipe 2,
Hipertensi, penyakit kardiovakular, Sleep apnoe, abnormalitas hormon
reproduksi, Low back pain, perlemakan hati
Obesitas dikelompokkan menjadi
obesitas risiko tinggi bila disertai dengan 3 atau lebih keadaan di bawah ini:
1. Hipertensi
2. Perokok
3. Kadar LDL tinggi
4. Kadar HDL rendah
5. Kadar gula darah puasa tidak
stabil
6. Riwayat keluarga serangan
jantung usia muda
7. Usia (laki-laki > 45 thn,
atau perempuan > 55 thn).
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Non –Medikamentosa
1. Penatalaksanaan dimulai dengan
kesadaran pasien bahwa kondisi sekarang adalah obesitas, dengan berbagai
risikonya dan berniat untuk menjalankan program penurunan berat badan
2. Diskusikan dan sepakati target
pencapaian dan cara yang akan dipilih (target rasional adalah penurunan 10%
dari BB sekarang)
3. Usulkan cara yang sesuai
dengan faktor risiko yang dimiliki pasien, dan jadwalkan pengukuran berkala
untuk menilai keberhasilan program
4. Penatalaksanaan ini meliputi
perubahan pola makan (makan dalam porsi kecil namun sering) dengan mengurangi
konsumsi lemak dan kalori, meningkatkan latihan fisik dan bergabung dengan
kelompok yang bertujuan sama dalam mendukung satu sama lain dan diskusi hal-hal
yang dapat membantu dalam pencapaian target penurunan berat badan ideal.
5. Pengaturan pola makan dimulai
dengan mengurangi asupan kalori sebesar 300-500 kkal/hari dengan tujuan untuk
menurunkan berat badan sebesar ½-1 kg per minggu.
6. Latihan fisik dimulai secara
perlahan dan ditingkatkan secara bertahap intensitasnya. Pasien dapat memulai
dengan berjalan selama 30 menit dengan jangka waktu 5 kali seminggu dan dapat
ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan jangka waktu 5 kali seminggu.
Konseling dan Edukasi
1. Perlu diingat bahwa penanganan
obesitas dan kemungkinan besar seumur hidup. Adanya motivasi dari pasien dan
keluarga untuk menurunkan berat badan hingga mencapai BB ideal sangat membantu
keberhasilan terapi.
2. Menjaga agar berat badan tetap
normal dan mengevaluasi adanya penyakit penyerta.
3. Membatasi asupan energi dari
lemak total dan gula
4. Meningkatkan konsumsi buah dan
sayuran, serta kacang-kacangan, biji-bijian dan kacang-kacangan.
5. Terlibat dalam aktivitas fisik
secara teratur (60 menit sehari untuk anak-anak dan 150 menit per minggu untuk
orang dewasa)
Kriteria Rujukan
1. Konsultasi pada dokter
spesialis penyakit dalam bila pasien merupakan obesitas dengan risiko tinggi
dan risiko absolut
2. Jika sudah dipercaya melakukan
modifikasi gaya hidup (diet yang telah diperbaiki, aktifitas fisik yang
meningkat dan perubahan perilaku) selama 3 bulan, dan tidak memberikan respon
terhadap penurunan berat badan, maka pasien dirujuk ke spesialis penyakit dalam
untuk memperoleh obat-obatan penurun berat badan
No. ICPC-2 : T82 obesity, T83
overweight
No. ICD-10 : E66.9 obesity
unspecified
Tingkat Kemampuan : 4A
Prognosis
Terdapat berbagai komplikasi yang
menyertai obesitas. Risiko akan meningkat seiring dengan tingginya kelebihan
berat badan.
Referensi
1. Henthorn, T.K. Anesthetic
Consideration in Morbidly Obese Patients. [cite 2010 June 12] Available
from: http://cucrash.com/Handouts04/MorbObese Henthorn.pdf.
2. Sugondo, Sidartawan. Obesitas.
Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Ed. V. Jakarta. 2006. Hal.
1973-83.
3. Vidiawati,D. Penatalaksanaan
Obesitas.Pedoman Praktik Klinik untuk Dokter Keluarga. Ikatan Dokter Indonesia.
HWS-IDI. 200. (Trisna, 2008)
0 komentar:
Posting Komentar