konsensus PNPK buku ajar Pedoman SPM

Rabu, 30 November 2016

Kehamilan Normal


Masalah Kesehatan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahir. Lama kehamilan normal 40 minggu dihitung dari hari pertama haid terahir (HPHT). Untuk menghindari terjadinya komplikasi pada kehamilan dan persalinan, maka setiap ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin minimal 4 kali kunjungan selama masa kehamilan.

Hasil Anamnesis (Subjective)
1. Haid yang terhenti
2. Mual dan muntah pada pagi hari
3. Ngidam
4. Sering buang air kecil
5. Pengerasan dan pembesaran payudara
6. Puting susu lebih hitam

Faktor Risiko
Pada kehamilan perlu diwaspadai hal-hal di bawah ini:
1. Bila pada kehamilan sebelumnya terdapat riwayat obstetrik sebagai berikut:
a. Lahir mati atau bayi mati umur < 28 hari
b. > 3 abortus spontan
c. Berat badan bayi < 2500 gram
d. Berat badan bayi > 4500 gram
e. Dirawat di rumah sakit karena hipertensi, preeklampsia atau eklampsia
f. Operasi pada saluran reproduksi khususnya operasi seksiosesaria
2. Bila pada kehamilan saat ini:
a. Usia ibu di bawah 16 tahun atau di atas 35 tahun
b. Ibu memiliki rhesus (-)
c. Ada keluhanperdarahan vagina
3. Bila ibu memiliki salah satu masalah kesehatan di bawah ini:
a. Diabetes Mellitus/ kencing manis
b. Penyakit jantung
c. Penyakit ginjal
d. Penyalahgunaan obat
e. Konsumsi rokok, alkohol dan bahan adiktif lainnya
f. Penyakit menular TB, malaria, HIV/AIDS dan penyakit menular seksual,
g. Penyakit kanker

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Periksa tanda vital ibu (tekanan darah, nadi, suhu, frekuensi nafas), ukur berat badan, tinggi badan, serta lingkar lengan atas (LLA) pada setiap kedatangan.
Pada trimester 1
1. LLA> 33 cm, maka diduga obesitas, memiliki risiko preeklampsia dan diabetes maternal, memiliki risiko melahirkan bayi dengan berat badan lebih
2. LLA< 23 cm, maka diduga undernutrisi atau memiliki penyakit kronis, biasanya memiliki bayi yang lebih kecil dari ukuran normal
3. Keadaan muka diperhatikan adanya edema palpebra atau pucat, mata dan konjungtiva dapat pucat,kebersihan mulut dan gigi dapat terjadi karies dan periksa kemungkinan pembesaran kelenjar tiroid.
4. Pemeriksaan payudara: puting susu dan areola menjadi lebih menghitam.
5. Pemeriksaan dada:perhatikan suara paru dan bunyi jantung ibu
6. Pemeriksaan ekstremitas: perhatikan edema dan varises

Pemeriksaan obstetrik :
1. Abdomen:
a. Observasi adanya bekas operasi.
b. Mengukur tinggi fundus uteri.
c. Melakukan palpasi dengan manuever Leopold I-IV.
d. Mendengarkan bunyi jantung janin (120-160x/menit).
2. Vulva/vagina
a. Observasi varises,kondilomata, edema, haemorhoid atau abnormalitas lainnya.
b. Pemeriksaan vaginal toucher: memperhatikan tanda-tanda tumor.
c. Pemeriksaan inspekulo untuk memeriksa serviks,tanda-tanda infeksi, ada/tidaknya cairan keluar dari osteum uteri.

Tabel 14.1 Tinggi fundus sesuai usia kehamilan

Usia gestasi
Tinggi fundus uteri
                                                Dengan palpasi
Dengan cm
12 minggu
Teraba di atas simfisis pubis
-
16 minggu
Diantara simfisis pubis dan umbilikus
-
20 minggu
Setinggi umbilikus
(20 ± 2) cm
22-27 minggu
-
(minggu gestasi ± 2) cm
28 minggu
Antara umbilikus dan processus xiphoideus
(28 ± 2) cm
29-35 minggu
-
(minggu gestasi ± 2) cm
36 minggu
Pada processus xiphoideus
(36 ± 2) cm


Pemeriksaan Penunjang
1. Tes kehamilan menunjukkan HCG (+)
2. Pemeriksaan darah: Golongan darah ABO dan Rhesus pada trimester 1, Hb dilakukan pada trimester 1 dan 3, kecuali bila tampak adanya tanda-tanda anemia berat.
3. Pemeriksaan lain: kadar glukosa darah dan protein urin sesuai indikasi.
4. Pada ibu hamil dengan faktor risiko, dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan: BTA, TORCH (toxoplasma, rubella, cytomegalo virus, herpes and others), sifilis, malaria danHIV dilakukan pada trimester 1 terutama untuk daerah endemik untuk skrining faktor risiko.
5. USG sesuai indikasi.

Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosisi ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik/obstetrik, dan pemeriksaan penunjang.

Tanda tak pasti kehamilan: Tes kehamilan menunjukkan HCG (+)

Tanda pasti kehamilan:
1. Bunyi jantung janin/BJJ (bila umur kehamilan/UK> 8 minggu) dengan BJJ normal 120-160 kali per menit,
2. Gerakan janin (bila UK> 12 minggu)
3. Bila ditemukan adanya janin pada pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan obstetrik

Kehamilan normal apabila memenuhi kriteria dibawah ini:
1. Keadaan umum baik
2. Tekanan darah<140/90 mmHg
3. Pertambahan berat badan sesuai minimal 8 kg selama kehamilan (1 kg perbulan) atau sesuai Indeks Masa Tubuh (IMT) ibu
4. Edema hanya pada ekstremitas
5. BJJ =120-160 x/menit
6. Gerakan janin dapat dirasakan setelah usia 18 -20 minggu hingga melahirkan
7. Ukuran uterus sesuai umur kehamilan
8. Pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam batas normal
9. Tidak ada riwayat kelainan obstetrik.


Diagnosis Banding
1. Kehamilan palsu
2. Tumor kandungan
3. Kista ovarium
4. Hematometra
5. Kandung kemih yang penuh
  
Tabel  Tatalaksana Pemeriksaan dan tindakan pada kehamilan pertrimester

Pemeriksaan dan Tindakan
I
II
III
Anamnesis
Riwayat medis                             √
 lengkap

Catatan pada kunjungan
sebelumnya
Keluhan yang mungkin
dialami selama hamil
Pemeriksaan fisik umum
Pemeriksaan fisik umum lengkap
Keadaan umum
Tekanan darah
Suhu tubuh
Tingga badan
Berat badan
LILA
Gejala anemia (pucat, nadi cepat)
Edema
Tanda bahaya lainnya (sesak, perdarahan, dll)
Pemeriksaan terkait masalah yang ditemukan pada kunjungan sebelumnya
Pemeriksaan fisik obstretik
Vulva/perineum
Pemeriksaan inspekulo
Tinggi fundus
Pemeriksaan obstetri dengan manuver Leopold
Denyut jantung janin
Pemeriksaan penunjang
Golongan darah ABO dan rhesus
Kadar glukosa darah
*
*
*
Kadar Hb
*
Kadar protein urin
*
*
*
Tes BTA
*
*
*
Tes HIV
√*
*
*
Tes malaria
√*
*
*
Tes sifilis
*
*
*
USG
*
*
*
Imunisasi, Suplementasi, dan KIE
Skrining status TT dan vaksinasi sesuai status
Zat besi dan asam folat
Aspirin
*
*
*
Kalsium
*
*
*
KIE (sesuai materi)


Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
1. Memberikan jadwal pemeriksaan berkala kepada calon ibu selama masa kehamilan
Tabel : Kunjungan pada pemeriksaan antenatal
Trimester
Jumlah kunjungan minimal
Waktu kunjungan yang dianjurkan
I
1 x
Sebelum minggu ke 16
II
1 x
Antara minggu ke 24 – 28
III
2 x
Antara minggu ke 30 -32
Antara minggu ke 36 – 38
2. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas dan laktasi.
3. Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai: sakit kepala lebih dari biasa, perdarahan per vaginam, gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah/tangan, nyeri abdomen (epigastrium), mual dan muntah berlebihan, demam, janin tidak bergerak sebanyak biasanya.
4. Pemberian makanan bayi, air susu ibu (ASI) eksklusif, dan inisiasi menyusu dini (IMD).
5. Penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin misalnya hipertensi, TBC, HIV, serta infeksi menular seksual lainnya.
6. Perlunya menghentikan kebiasaan yang beresiko bagi kesehatan, seperti merokok dan minum alkohol.
7. Program KB terutama penggunaan kontrasepsi pascasalin.
8. Minum cukup cairan.
9. Peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori/hari dari menu seimbang. Contoh: nasi tim dari 4 sendok makan beras, ½ pasang hati ayam, 1 potong tahu, wortel parut, bayam, 1 sendok teh minyak goreng, dan 400 ml air.
10. Latihan fisik normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah.
11. Ajarkan metoda mudah untuk menghitung gerakan janin dalam 12 jam, misalnya dengan menggunakan karet gelang 10 buah pada pagi hari pukul 08.00 yang dilepaskan satu per satu saat ada gerakan janin. Bila pada pukul 20.00, karet gelang habis, maka gerakan janin baik.

Medikamentosa
1. Memberikan zat besi dan asam folat (besi 60 mg/hari dan folat 250 mikogram 1-2 kali/hari), bila Hb<7,0 gr/dl dosis ditingkatkan menjadi dua kali. Apabila dalam follow up selama 1 bulan tidak ada perbaikan, dapatdipikirkan kemungkinan penyakit lain (talasemia, infeksi cacing tambang, penyakit kronis TBC)
2. Memberikanimunisasi TT(Tetanus Toxoid) apabila pasien memiliki risiko terjadinya tetanus pada proses melahirkan dan buku catatan kehamilan.

Pada Ibu yang riwayat imunisasi tidak diketahui, pemberian sesuai dengan tabel di berikut ini.
Tabel 14.4 Pemberian TT untuk ibu yang belum pernah imunisasi atau tidak mengetahui status imunisasinya
Pemberian
selang waktu minimal
TT1
Sedini mungkin saat kunjungan pertama
TT2
4 minggu setelah TT1 (pada kehamilan)
TT3
6 Bulan setelah TT2 (pada kehamilan, jika selang minimal
terpenuhi)
TT4
1 tahun setelah TT3
TT5
1 Tahun setelah TT4

Dosis booster dapat diberikan pada ibu yang sudah pernah diimunisasi. Pemberian dosis booster 0,5ml IM dan disesuaikan degan jumlah vaksinani yang telah diterima sebelumnya. Sesuai dengan tabel di berikut ini.

Tabel : Pemberian TT untuk ibu yang sudah pernah imunisasi
Pernah
Pemberian dan selang waktu minimal
1 kali
TT2, 4 minggu seteleah TT1 (pada kehamilan)
2 kali
TT3, 6 bulan setelah TT2 (pada kehamilan, jika selang waktu minimal terpenuhi)
3 kali
TT4, 1 tahun setelah TT3
4 kali
TT5, 1 tahun setelah TT4
5 kali
Tidak Perlu lagi

 Konseling dan Edukasi
1. Persiapan persalinan, meliputi: siapa yang akan menolong persalinan, dimana akan melahirkan, siapa yang akan membantu dan menemani dalam persalinan, kemungkinan kesiapan donor darah bila timbul permasalahan, metode transportasi bila diperlukan rujukan, dukungan biaya.
2. Pentingnya peran suami dan keluarga selama kehamilan dan persalinan.
3. Jika ibu merasakan tanda – tanda bahaya kehamilan, harus di waspadai dan segera mengunjungi pelayanan kesehatan terdekat. Tanda bahaya yang wajib diwaspadai :
a. Sakit kepala yang tidak biasanya
b. Keluarnya darah dari jalan lahir
c. Terjadi gangguan penglihatan
d. Pembengkakan pada wajah / tangan
e. Mual dan muntah yang berlebihan
f. Demam
g. Gerakan janin yang tidak biasanya atau cenderung tidak bergerak
4. Keluarga diajak untuk mendukung ibu hamil secara psikologis maupun finansial, bila memungkinkan siapkan suami siaga
5. Dukung intake nutrisi yang seimbang bagi ibu hamil.
6. Dukung ibu hamil untuk menghentikan pemberian ASI bila masih menyusui.
7. Dukung memberikan ASI eksklusif untuk bayi yang nanti dilahirkan.
8. Siapkan keluarga untuk dapat menentukan kemana ibu hamil harus dibawa bila adaperdarahan, perut dan/atau kepala terasa sangat nyeri, dan tanda-tanda bahaya lainnya, tulis dalam buku pemeriksaan alamat rujukan yang dapat dituju bila diperlukan.
9. Dengan pasangan ibu hamil didiskusikan mengenai aktifitas seksual selama kehamilan. Aktifitas seksual biasa dapat dilakukan selama kehamilan, posisi dapat bervariasi sesuai pertumbuhan janin dan pembesaran perut. Kalau ibu hamil merasa tidak nyaman ketika melakukan aktifitas seksual, sebaiknya dihentikan.Aktifitas seksual tidak dianjurkan pada keadaan:
a. riwayat melahirkan prematur
b. riwayat abortus
c. perdarahan vagina atau keluar duhtubuh
d. plasenta previa atau plasenta letak rendah
e. serviks inkompeten

Peralatan
1. Alat ukur tinggi badan dan berat badan
2. Meteran
3. Laenec atau Doppler
4. Tempat tidur periksa
5. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan tes kehamilan, darah rutin, urinalisa dan golongan darah
6. Buku catatan pemeriksaan
7. Buku pegangan ibu hamil

 Kriteria Rujukan
Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 1 atau 2 bila ditemukan keadaan di bawah ini:
Tabel :Kriteria rujukan ibu hamil
Kondisi
Tindakan
Diabetes melitus
Rujuk untuk memperoleh pelayanan sekunder
Penyakit jantung
Konsultasikan dan rawat atas pengawasan dokter ahli di tingkat sekunder
Penyakit ginjal
Konsultasikan dan rawat atas pengawasan dokter ahli di tingkat sekunder
Epilepsi
Nasehati untuk meneruskan pengobatan
Pengguna narkoba, obat terlarang dan bahan adiksi lainnya
Rujuk untuk perawatan khusus
Tanda anemia berat dan Hb <70 g/l
Naikkan dosis besi dan rujuk bila ibu hamil sesak nafas
Primigravida
Nasehati untuk melahirkan di tempat pelayanan kesehatan
Riwayat still birth/lahir mati
Konsultasikan dan rawat atas pengawasan dokter ahli di tingkat sekunder
Kondisi
Tindakan
Riwayat (validated IUGR= intra uterin growth retardation)
Konsultasikan dan rawat atas pengawasan dokter ahli di tingkat sekunder
Riwayat dirawat untuk eklampsia atau preeklampsia
Konsultasikan dan rawat atas pengawasan dokter ahli di tingkat sekunder
Riwayat seksio sesaria
Tekankan untuk melahirkan di rumah sakit
Tekanan darah tinggi (>140/90 mm Hg)
Rujuk untuk di evaluasi
MUAC (lingkar perut bagian tengah)
Rujuk untuk evaluasi(pertimbangkan standar ukuran yang sesuai untuk kondisi setempat)

Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 1 bila ditemukan keadaan di bawah ini:
1. hiperemesis
2. perdarahan per vaginam atau spotting
3. trauma

Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 2 bila ditemukan keadaan di bawah ini:
1. Gejala yang tidak diharapkan
2. Perdarahan pervaginam atau spotting
3. Hb selalu berada di bawah 7 gr/dl
4. Gejala preeklampsia, hipertensi, proteinuria
5. Diduga adanya fetal growth retardation (gangguan pertumbuhan janin)
6. Ibu tidak merasakan gerakan bayi

Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 3 bila ditemukan keadaan di bawah ini:
1. Sama dengan keadaan tanda bahaya pada semester 2 ditambah
2. Tekanan darah di atas 130 mmHg
3. Diduga kembar atau lebih

Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam

No.ICD-10 : O80.9 Single spontaneous delivery, unspecified
Tingkat Kemampuan : 4A

Referensi
1. Kementerian Kesehatan RI dan WHO.Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2013(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013)


2. Prawirohardjo, S. Saifuddin, A.B. Rachimhadhi, T. Wiknjosastro Gulardi H. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat cetakan ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.. 2010(Prawirohardjo, et al., 2010) 

0 komentar:

Posting Komentar