Masalah Kesehatan
Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahir. Lama kehamilan normal 40 minggu dihitung dari hari
pertama haid terahir (HPHT). Untuk menghindari terjadinya komplikasi pada
kehamilan dan persalinan, maka setiap ibu hamil dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan secara rutin minimal 4 kali kunjungan selama masa kehamilan.
Hasil Anamnesis (Subjective)
1. Haid yang terhenti
2. Mual dan muntah pada pagi hari
3. Ngidam
4. Sering buang air kecil
5. Pengerasan dan pembesaran payudara
6. Puting susu lebih hitam
Faktor Risiko
Pada kehamilan perlu diwaspadai
hal-hal di bawah ini:
1. Bila pada kehamilan sebelumnya
terdapat riwayat obstetrik sebagai berikut:
a. Lahir mati atau bayi mati umur
< 28 hari
b. > 3 abortus spontan
c. Berat badan bayi < 2500
gram
d. Berat badan bayi > 4500
gram
e. Dirawat di rumah sakit karena
hipertensi, preeklampsia atau eklampsia
f. Operasi pada saluran
reproduksi khususnya operasi seksiosesaria
2. Bila pada kehamilan saat ini:
a. Usia ibu di bawah 16 tahun
atau di atas 35 tahun
b. Ibu memiliki rhesus (-)
c. Ada keluhanperdarahan vagina
3. Bila ibu memiliki salah satu
masalah kesehatan di bawah ini:
a. Diabetes Mellitus/ kencing
manis
b. Penyakit jantung
c. Penyakit ginjal
d. Penyalahgunaan obat
e. Konsumsi rokok, alkohol dan
bahan adiktif lainnya
f. Penyakit menular TB, malaria,
HIV/AIDS dan penyakit menular seksual,
g. Penyakit kanker
Hasil Pemeriksaan Fisik dan
Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Periksa tanda vital ibu (tekanan
darah, nadi, suhu, frekuensi nafas), ukur berat badan, tinggi badan, serta
lingkar lengan atas (LLA) pada setiap kedatangan.
Pada trimester 1
1. LLA> 33 cm, maka diduga
obesitas, memiliki risiko preeklampsia dan diabetes maternal, memiliki risiko
melahirkan bayi dengan berat badan lebih
2. LLA< 23 cm, maka diduga
undernutrisi atau memiliki penyakit kronis, biasanya memiliki bayi yang lebih
kecil dari ukuran normal
3. Keadaan muka diperhatikan
adanya edema palpebra atau pucat, mata dan konjungtiva dapat pucat,kebersihan
mulut dan gigi dapat terjadi karies dan periksa kemungkinan pembesaran kelenjar
tiroid.
4. Pemeriksaan payudara: puting
susu dan areola menjadi lebih menghitam.
5. Pemeriksaan dada:perhatikan
suara paru dan bunyi jantung ibu
6. Pemeriksaan ekstremitas:
perhatikan edema dan varises
Pemeriksaan obstetrik :
1. Abdomen:
a. Observasi adanya bekas
operasi.
b. Mengukur tinggi fundus uteri.
c. Melakukan palpasi dengan
manuever Leopold I-IV.
d. Mendengarkan bunyi jantung janin
(120-160x/menit).
2. Vulva/vagina
a. Observasi varises,kondilomata,
edema, haemorhoid atau abnormalitas lainnya.
b. Pemeriksaan vaginal toucher:
memperhatikan tanda-tanda tumor.
c. Pemeriksaan inspekulo untuk
memeriksa serviks,tanda-tanda infeksi, ada/tidaknya cairan keluar dari osteum
uteri.
Tabel 14.1 Tinggi fundus sesuai usia
kehamilan
Usia gestasi
|
Tinggi fundus uteri
|
||
Dengan palpasi
|
Dengan cm
|
||
12 minggu
|
Teraba
di atas simfisis pubis
|
-
|
|
16 minggu
|
Diantara
simfisis pubis dan umbilikus
|
-
|
|
20 minggu
|
Setinggi
umbilikus
|
(20 ± 2) cm
|
|
22-27 minggu
|
-
|
(minggu
gestasi ± 2) cm
|
|
28 minggu
|
Antara
umbilikus dan processus xiphoideus
|
(28
± 2) cm
|
|
29-35 minggu
|
-
|
(minggu
gestasi ± 2) cm
|
|
36 minggu
|
Pada
processus xiphoideus
|
(36
± 2) cm
|
|
Pemeriksaan Penunjang
1. Tes kehamilan menunjukkan HCG
(+)
2. Pemeriksaan darah: Golongan
darah ABO dan Rhesus pada trimester 1, Hb dilakukan pada trimester 1 dan 3,
kecuali bila tampak adanya tanda-tanda anemia berat.
3. Pemeriksaan lain: kadar
glukosa darah dan protein urin sesuai indikasi.
4. Pada ibu hamil dengan faktor
risiko, dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan: BTA, TORCH (toxoplasma,
rubella, cytomegalo virus, herpes and others), sifilis, malaria danHIV
dilakukan pada trimester 1 terutama untuk daerah endemik untuk skrining faktor
risiko.
5. USG sesuai indikasi.
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosisi ditegakkan dengan
anamnesis, pemeriksaan fisik/obstetrik, dan pemeriksaan penunjang.
Tanda tak pasti kehamilan: Tes
kehamilan menunjukkan HCG (+)
Tanda pasti kehamilan:
1. Bunyi jantung janin/BJJ (bila
umur kehamilan/UK> 8 minggu) dengan BJJ normal 120-160 kali per menit,
2. Gerakan janin (bila UK> 12
minggu)
3. Bila ditemukan adanya janin
pada pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan obstetrik
Kehamilan normal apabila memenuhi
kriteria dibawah ini:
1. Keadaan umum baik
2. Tekanan darah<140/90 mmHg
3. Pertambahan berat badan sesuai
minimal 8 kg selama kehamilan (1 kg perbulan) atau sesuai Indeks Masa Tubuh
(IMT) ibu
4. Edema hanya pada ekstremitas
5. BJJ =120-160 x/menit
6. Gerakan janin dapat dirasakan
setelah usia 18 -20 minggu hingga melahirkan
7. Ukuran uterus sesuai umur
kehamilan
8. Pemeriksaan fisik dan
laboratorium dalam batas normal
9. Tidak ada riwayat kelainan
obstetrik.
Diagnosis Banding
1. Kehamilan palsu
2. Tumor kandungan
3. Kista ovarium
4. Hematometra
5. Kandung kemih yang penuh
Tabel Tatalaksana Pemeriksaan dan
tindakan pada kehamilan pertrimester
Pemeriksaan
dan Tindakan
|
I
|
II
|
III
|
|
Anamnesis
|
||||
Riwayat
medis √
lengkap
|
|
|||
Catatan
pada kunjungan
sebelumnya
|
√
|
√
|
||
Keluhan
yang mungkin
dialami
selama hamil
|
√
|
√
|
||
Pemeriksaan fisik umum
|
||||
Pemeriksaan fisik umum lengkap
|
√
|
|||
Keadaan umum
|
√
|
√
|
√
|
|
Tekanan darah
|
√
|
√
|
√
|
|
Suhu tubuh
|
√
|
√
|
√
|
|
Tingga badan
|
√
|
|||
Berat badan
|
√
|
√
|
√
|
|
LILA
|
√
|
|||
Gejala anemia (pucat, nadi
cepat)
|
√
|
√
|
√
|
|
Edema
|
√
|
√
|
√
|
|
Tanda bahaya lainnya (sesak,
perdarahan, dll)
|
√
|
√
|
√
|
|
Pemeriksaan
terkait masalah yang ditemukan pada kunjungan sebelumnya
|
√
|
√
|
||
Pemeriksaan fisik obstretik
|
||||
Vulva/perineum
|
√
|
|||
Pemeriksaan inspekulo
|
√
|
|||
Tinggi fundus
|
√
|
√
|
||
Pemeriksaan obstetri dengan
manuver Leopold
|
√
|
√
|
||
Denyut jantung janin
|
√
|
√
|
||
Pemeriksaan penunjang
|
||||
Golongan darah ABO dan rhesus
|
√
|
|||
Kadar glukosa darah
|
*
|
*
|
*
|
|
Kadar Hb
|
√
|
*
|
√
|
|
Kadar protein urin
|
*
|
*
|
*
|
|
Tes BTA
|
*
|
*
|
*
|
|
Tes HIV
|
√*
|
*
|
*
|
|
Tes malaria
|
√*
|
*
|
*
|
|
Tes sifilis
|
*
|
*
|
*
|
|
USG
|
*
|
*
|
*
|
|
Imunisasi, Suplementasi, dan
KIE
|
||||
Skrining status TT dan
vaksinasi sesuai status
|
√
|
|||
Zat besi dan asam folat
|
√
|
√
|
√
|
|
Aspirin
|
*
|
*
|
*
|
|
Kalsium
|
*
|
*
|
*
|
|
KIE (sesuai materi)
|
√
|
√
|
√
|
|
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
1. Memberikan jadwal pemeriksaan
berkala kepada calon ibu selama masa kehamilan
Tabel : Kunjungan pada pemeriksaan
antenatal
Trimester
|
Jumlah kunjungan minimal
|
Waktu kunjungan yang dianjurkan
|
I
|
1 x
|
Sebelum minggu ke 16
|
II
|
1 x
|
Antara minggu ke 24 – 28
|
III
|
2 x
|
Antara minggu ke 30 -32
Antara minggu ke 36 – 38
|
2. Memberikan nasihat dan
petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas dan laktasi.
3. Tanda-tanda bahaya yang perlu
diwaspadai: sakit kepala lebih dari biasa, perdarahan per vaginam, gangguan
penglihatan, pembengkakan pada wajah/tangan, nyeri abdomen (epigastrium), mual
dan muntah berlebihan, demam, janin tidak bergerak sebanyak biasanya.
4. Pemberian makanan bayi, air
susu ibu (ASI) eksklusif, dan inisiasi menyusu dini (IMD).
5. Penyakit yang dapat
mempengaruhi kesehatan ibu dan janin misalnya hipertensi, TBC, HIV, serta
infeksi menular seksual lainnya.
6. Perlunya menghentikan
kebiasaan yang beresiko bagi kesehatan, seperti merokok dan minum alkohol.
7. Program KB terutama penggunaan
kontrasepsi pascasalin.
8. Minum cukup cairan.
9. Peningkatan konsumsi makanan
hingga 300 kalori/hari dari menu seimbang. Contoh: nasi tim dari 4 sendok makan
beras, ½ pasang hati ayam, 1 potong tahu, wortel parut, bayam, 1 sendok teh
minyak goreng, dan 400 ml air.
10. Latihan fisik normal tidak
berlebihan, istirahat jika lelah.
11. Ajarkan metoda mudah untuk
menghitung gerakan janin dalam 12 jam, misalnya dengan menggunakan karet gelang
10 buah pada pagi hari pukul 08.00 yang dilepaskan satu per satu saat ada
gerakan janin. Bila pada pukul 20.00, karet gelang habis, maka gerakan janin
baik.
Medikamentosa
1. Memberikan zat besi dan asam
folat (besi 60 mg/hari dan folat 250 mikogram 1-2 kali/hari), bila Hb<7,0
gr/dl dosis ditingkatkan menjadi dua kali. Apabila dalam follow up selama
1 bulan tidak ada perbaikan, dapatdipikirkan kemungkinan penyakit lain
(talasemia, infeksi cacing tambang, penyakit kronis TBC)
2. Memberikanimunisasi TT(Tetanus
Toxoid) apabila pasien memiliki risiko terjadinya tetanus pada proses
melahirkan dan buku catatan kehamilan.
Pada Ibu yang riwayat imunisasi
tidak diketahui, pemberian sesuai dengan tabel di berikut ini.
Tabel 14.4 Pemberian TT untuk ibu
yang belum pernah imunisasi atau tidak mengetahui status
imunisasinya
Pemberian
|
selang
waktu minimal
|
TT1
|
Sedini
mungkin saat kunjungan pertama
|
TT2
|
4
minggu setelah TT1 (pada kehamilan)
|
TT3
|
6
Bulan setelah TT2 (pada kehamilan, jika selang minimal
terpenuhi)
|
TT4
|
1
tahun setelah TT3
|
TT5
|
1
Tahun setelah TT4
|
Dosis booster dapat diberikan
pada ibu yang sudah pernah diimunisasi. Pemberian dosis booster 0,5ml IM dan
disesuaikan degan jumlah vaksinani yang telah diterima sebelumnya. Sesuai
dengan tabel di berikut ini.
Tabel : Pemberian TT untuk ibu yang
sudah pernah imunisasi
Pernah
|
Pemberian
dan selang waktu minimal
|
1
kali
|
TT2,
4 minggu seteleah TT1 (pada kehamilan)
|
2
kali
|
TT3,
6 bulan setelah TT2 (pada kehamilan, jika selang waktu minimal terpenuhi)
|
3
kali
|
TT4,
1 tahun setelah TT3
|
4
kali
|
TT5,
1 tahun setelah TT4
|
5
kali
|
Tidak
Perlu lagi
|
Konseling dan Edukasi
1. Persiapan persalinan,
meliputi: siapa yang akan menolong persalinan, dimana akan melahirkan, siapa
yang akan membantu dan menemani dalam persalinan, kemungkinan kesiapan donor
darah bila timbul permasalahan, metode transportasi bila diperlukan rujukan,
dukungan biaya.
2. Pentingnya peran suami dan
keluarga selama kehamilan dan persalinan.
3. Jika ibu merasakan tanda –
tanda bahaya kehamilan, harus di waspadai dan segera mengunjungi pelayanan
kesehatan terdekat. Tanda bahaya yang wajib diwaspadai :
a. Sakit kepala yang tidak
biasanya
b. Keluarnya darah dari jalan
lahir
c. Terjadi gangguan penglihatan
d. Pembengkakan pada wajah /
tangan
e. Mual dan muntah yang
berlebihan
f. Demam
g. Gerakan janin yang tidak
biasanya atau cenderung tidak bergerak
4. Keluarga diajak untuk
mendukung ibu hamil secara psikologis maupun finansial, bila memungkinkan
siapkan suami siaga
5. Dukung intake nutrisi
yang seimbang bagi ibu hamil.
6. Dukung ibu hamil untuk
menghentikan pemberian ASI bila masih menyusui.
7. Dukung memberikan ASI
eksklusif untuk bayi yang nanti dilahirkan.
8. Siapkan keluarga untuk dapat
menentukan kemana ibu hamil harus dibawa bila adaperdarahan, perut dan/atau
kepala terasa sangat nyeri, dan tanda-tanda bahaya lainnya, tulis dalam buku
pemeriksaan alamat rujukan yang dapat dituju bila diperlukan.
9. Dengan pasangan ibu hamil
didiskusikan mengenai aktifitas seksual selama kehamilan. Aktifitas seksual biasa
dapat dilakukan selama kehamilan, posisi dapat bervariasi sesuai pertumbuhan
janin dan pembesaran perut. Kalau ibu hamil merasa tidak nyaman ketika
melakukan aktifitas seksual, sebaiknya dihentikan.Aktifitas seksual tidak
dianjurkan pada keadaan:
a. riwayat melahirkan prematur
b. riwayat abortus
c. perdarahan vagina atau keluar
duhtubuh
d. plasenta previa atau plasenta
letak rendah
e. serviks inkompeten
Peralatan
1. Alat ukur tinggi badan dan
berat badan
2. Meteran
3. Laenec atau Doppler
4. Tempat tidur periksa
5. Laboratorium sederhana untuk
pemeriksaan tes kehamilan, darah rutin, urinalisa dan golongan darah
6. Buku catatan pemeriksaan
7. Buku pegangan ibu hamil
Kriteria Rujukan
Konsultasikan dan rujuk pada
kunjungan trimester 1 atau 2 bila ditemukan keadaan di bawah ini:
Tabel :Kriteria rujukan ibu hamil
Kondisi
|
Tindakan
|
Diabetes
melitus
|
Rujuk
untuk memperoleh pelayanan sekunder
|
Penyakit
jantung
|
Konsultasikan
dan rawat atas pengawasan dokter ahli di tingkat sekunder
|
Penyakit
ginjal
|
Konsultasikan
dan rawat atas pengawasan dokter ahli di tingkat sekunder
|
Epilepsi
|
Nasehati
untuk meneruskan pengobatan
|
Pengguna
narkoba, obat terlarang dan bahan adiksi lainnya
|
Rujuk
untuk perawatan khusus
|
Tanda
anemia berat dan Hb <70 g/l
|
Naikkan
dosis besi dan rujuk bila ibu hamil sesak nafas
|
Primigravida
|
Nasehati
untuk melahirkan di tempat pelayanan kesehatan
|
Riwayat
still birth/lahir mati
|
Konsultasikan
dan rawat atas pengawasan dokter ahli di tingkat sekunder
|
Kondisi
|
Tindakan
|
Riwayat
(validated IUGR= intra uterin growth retardation)
|
Konsultasikan
dan rawat atas pengawasan dokter ahli di tingkat sekunder
|
Riwayat
dirawat untuk eklampsia atau preeklampsia
|
Konsultasikan
dan rawat atas pengawasan dokter ahli di tingkat sekunder
|
Riwayat
seksio sesaria
|
Tekankan
untuk melahirkan di rumah sakit
|
Tekanan
darah tinggi (>140/90 mm Hg)
|
Rujuk
untuk di evaluasi
|
MUAC
(lingkar perut bagian tengah)
|
Rujuk
untuk evaluasi(pertimbangkan standar ukuran yang sesuai untuk kondisi setempat)
|
Konsultasikan dan rujuk pada
kunjungan trimester 1 bila ditemukan keadaan di bawah ini:
1. hiperemesis
2. perdarahan per vaginam atau
spotting
3. trauma
Konsultasikan dan rujuk pada
kunjungan trimester 2 bila ditemukan keadaan di bawah ini:
1. Gejala yang tidak diharapkan
2. Perdarahan pervaginam atau
spotting
3. Hb selalu berada di bawah 7
gr/dl
4. Gejala preeklampsia,
hipertensi, proteinuria
5. Diduga adanya fetal growth
retardation (gangguan pertumbuhan janin)
6. Ibu tidak merasakan gerakan
bayi
Konsultasikan dan rujuk pada
kunjungan trimester 3 bila ditemukan keadaan di bawah ini:
1. Sama dengan keadaan tanda
bahaya pada semester 2 ditambah
2. Tekanan darah di atas 130 mmHg
3. Diduga kembar atau lebih
Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
No. ICPC-2 : W90 Uncomplicated labour/delivery livebirth
No.ICD-10 : O80.9 Single spontaneous delivery, unspecified
Tingkat Kemampuan : 4A
Referensi
1. Kementerian Kesehatan RI dan
WHO.Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan.Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2013(Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2013)
2. Prawirohardjo, S. Saifuddin,
A.B. Rachimhadhi, T. Wiknjosastro Gulardi H. Ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo. Edisi keempat cetakan ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.. 2010(Prawirohardjo, et al., 2010)
0 komentar:
Posting Komentar