Masalah
Kesehatan
Dislipidemia
adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun
penurunan fraksi lipid dalam darah. Beberapa kelainan fraksi lipid yang utama
adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan atau trigliserida,
serta penurunan kolesterol HDL. Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya
aterosklerosis sehingga dapat menyebabkan stroke, Penyakit Jantung Koroner
(PJK), Peripheral Arterial Disease (PAD), Sindroma Koroner Akut (SKA).
Hasil
Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pada
umumnya dislipidemia tidak bergejala dan biasanya ditemukan pada saat pasien
melakukan pemeriksaan rutin kesehatan (medical check-up).
Hasil
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan
Fisik
1. Pemeriksaan tanda-tanda vital
2.
Pemeriksaaan antropometri (lingkar perut dan IMT/Indeks Massa Tubuh).
Cara
pengukuran IMT(kg/m2)= BB(kg)/TB2(m)
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
laboratorium memegang peranan penting dalam menegakkan diagnosa. Pemeriksaan
yang dilakukan adalah pemeriksaan:
1. Kadar kolesterol total
2. Kolesterol LDL
3. Kolesterol HDL
4.
Trigliserida plasma
Penegakan
Diagnostik (Assessment)
Diagnosis
Klinis
Diagnosis ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang.
Tabel 12.3 Interpretasi
kadar lipid plasma berdasarkan NECP (National Cholesterol Education Program)
Kolesterol LDL
|
|
<
100 mg/Dl
|
Optimal
|
100-129
mg/dL
|
Mendekati
optimal
|
130-159
mg/dL
|
Borderline
|
160-189
mg/dL
|
Tinggi
|
≥
190 mg/dL
|
Sangat
tinggi
|
Kolesterol Total
|
|
<
200 mg/dL
|
Diinginkan
|
200-239
mg/dL
|
Borderline
|
≥
240 mg/dL
|
Tinggi
|
Kolesterol HDL
|
|
<
40 mg/dL
|
Rendah
|
≥
60 mg/dL
|
Tinggi
|
Trigeliserida
|
|
<
150 mg/dL
|
Optimal
|
150-199
mg/dL
|
Borderline
|
200-499
mg/dL
|
Tinggi
|
≥
500 mg/dL
|
Sangat
tinggi
|
Diagnosis
Banding : -
Komplikasi
Penyakit
jantung koroner, stroke
Penatalaksanaan
Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1.
Penatalaksanaan dalam dislipidemia dimulai dengan melakukan penilaian jumlah
faktor risiko penyakit jantung koroner pada pasien untuk menentukan
kolesterol-LDL yang harus dicapai.
Berikut ini adalah
tabel faktor risiko (selain kolesterol LDL) yang menentukan sasaran kolesterol
LDL yang ingin dicapai berdasarkan NCEP-ATP III:
Tabel 12.4 Faktor
risiko utama (selain kolesterol LDL) yang menentukan sasaran kolesterol LDL
Perokok
sigaret
|
Hipertensi
(≥140/90 mmHg atau sedang mendapat obat antihipertensi)
|
Kolesterol
HDL rendah ( <40 mg/dl). Jika didapatkan kolesterol HDL ≥60mg/dl maka
mengurangi satu faktor risiko dari jumlah total
|
Riwayat
keluarga PJK dini yaitu ayah usia < 55 tahun dan ibu < 65 tahun
|
Umur
pria ≥ 45 tahun dan wanita ≥ 55 tahun.
|
Kategori
Risiko
|
Sasaran
Kolesterol LDL (mg/dl)
|
1.
Risiko Tinggi
a.
Mempunyai Riwayat PJK dan
b.
Mereka yang mempunyai risiko yang disamakan dengan PJK
Diabetes Melitus
Bentuk lain penyakit aterosklerotik yaitu stroke, penyakit arteri perifer,
aneurisma aorta abdominalis
Faktor risiko multipel (> 2 faktor risiko) yang mempunyai risiko PJK dalam
waktu 10 tahun > 20 % (lihat skor risiko Framingham)
2.
Risiko Multipel (≥2 faktor risiko) dengan risiko PJK dalam kurun waktu 10
tahun < 20%
3.
Risiko Rendah (0-1 faktor risiko) dengan risiko PJK dalam kurun waktu 10
tahun < 10 %
|
<100
<130
|
3.
Selanjutnya penatalaksanaan pada pasien ditentukan berdasarkan kategori risiko
pada tabel diatas. Berikut ini adalah bagan penatalaksanaan untuk masing-masing
kategori risiko:
Gambar Penatalaksanaan untuk masing-masing kategori risiko
4.
Terapi non farmakologis
a.
Terapi nutrisi medis
Pasien
dengan kadar kolesterol LDL tinggi dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak
total dan lemak jenuh, dan meningkatkan asupan lemak tak jenuh rantai tunggal
dan ganda. Pada pasien dengan trigliserida tinggi perlu dikurangi asupan
karbohidrat, alkohol, dan lemak
b.
Aktivitas fisik
Pasien
dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas fisik sesuai kondisi dan kemampuannya.
5.
Tata laksana farmakologis
Terapi farmakologis
dilakukan setelah 6 minggu terapi non farmakologis.
Tabel 12.6 Obat
hipoglikemik dan efek terhadap kadar lipid plasma
Jenis
Obat
|
Kolesterol
LDL
|
Kolesterol
HDL
|
Trigliserida
|
Statin
|
↓
18 – 55 %
|
↑
5- 15 %
|
↓
7 – 30 %
|
Resin
|
↓
15 – 30 %
|
↑
3- 5 %
|
-
|
Fibrat
|
↓
5 – 25 %
|
↑
10 - 20 %
|
↓
20 – 50 %
|
Asam
Nikotinat
|
↓
5 – 25 %
|
↑
15- 35 %
|
↓
20 – 50 %
|
Ezetimibe
|
↓
17 – 18 %
|
↑
3- 4 %
|
-
|
Tabel 12.7 Obat
Hipolopidemik
Jenis
Obat
|
Dosis
|
Efek
Samping
|
Resin
Kolestiramin
Kolestipol
|
4
– 16 gram/hari
5
– 20 gram/hari
|
Konstipasi,
gangguan absorbs obat lain
|
Golongan
Asam Nikotinat
Asam
Nikotinat
|
Lepas
cepat 1,5-3 gram/hari
Lepas
lambat 1-2 gram/hari
|
Flushing,
hiperglikemia,
hiperuricemia, hepatotoksik, gangguan saluran cerna
|
Golongan
Statin
Fluvastatin
Lovastatin
Pravastatin
Simvastatin
Atorvastatin
Rosuvastatin
Pitavastatin
|
20
– 80 mg malam hari
5
– 40 mg malam hari
5
– 40 mg malam hari
5
– 40 mg malam hari
10
– 80 mg malam hari
10
– 40 mg malam hari
1
– 4 mg malam hari
|
Miopati,
Peningkatan SGOT/SGPT, Rhabdomiolosis
|
Golongan
Asam Fibrat
Fenofibrat
Gemfibrozil
|
145,160
mg 1x/hari
600
mg 2x/hari
900
mg 1x/hari
|
Dispepsia,
miopati
Kontraindikasi:
gangguan fungsi hati dan ginjal berat
|
Penghambat
Absorbsi Kolesterol
Ezetimibe
|
10
mg 1x/ hari
|
Dispepsia,
sakit kepala dan punggung
|
Konseling
dan Edukasi
1. Perlu adanya motivasi dari
pasien dan keluarga untuk mengatur diet pasien dan aktivitas fisik yang sangat
membantu keberhasilan terapi.
2.
Pasien harus kontrol teratur untuk pemeriksaan kolesterol lengkap untuk melihat
target terapi dan maintenance jika target sudah tercapai.
Kriteria
Rujukan
1. Terdapat penyakit komorbid
yang harus ditangani oleh spesialis.
2.
Terdapat salah satu dari faktor risiko PJK
No. ICPC-2 : T93 Lipid disorder
No. ICD-10 : E78.5 Hiperlipidemia
Tingkat Kemampuan : 4A
Peralatan
Pemeriksaan
kimia darah
Prognosis
Dengan
penatalaksanaan yang tepat maka dapat dicegah terjadinya komplikasi akibat
dislipidemia.
Referensi
1. Azwar, B. Dislipidemia
sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. Medan: FK USU.2004. (Azwar,
2004)
2. Darey, Patrick. At a Glance
Medicine. Jakarta: Erlangga. 2005. (Darey, 2005)
3. Ganiswarna, Sulistia. Farmakologi
dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru.2007. (Ganiswarna, 2007)
4. Sudoyo, A. Setyohadi, B. Alwi,
I. Setiati, S.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI.2009.
5.
PERKENI, Konsensus Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2012 (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia,
2012)
0 komentar:
Posting Komentar