Persalinan lama adalah persalinan
yang berlangsung lebih dari 18-24 jam sejak dimulai dari tanda-tanda
persalinan.
Etiologi:
1. Kepala janin yang
besar / hidrosefalus
2. Kembar terkunci
3. Kembar siam
4. Disporsi
fetopelvik
5. Malpresentasi dan
malposisi
6. Deformitas panggul
karena trauma atau polio
7. Tumor daerah
panggul
8. Infeksi virus di
perut atau uterus
9. Jaringan arut (dari sirkumsisi
wanita)
Hasil Anamnesis (Subjective)
Pasien datang dalam kondisi fase
persalinan Kala 1 atau Kala 2 dengan status: kelainan pembukaan serviks atau
partus macet.
Faktor Risiko:
(“Po, Pa, Pa”atau
gabungan 3 P )
1. Power : His tidak
adekuat (his dengan frekuensi <3x/10 menit dan Durasi setiap kontraksinya <40
detik)
2. Passenger :
malpresentasi, malposisi, janin besar
3. Passage :
panggul sempit, kelainan serviks atau vagina, tumor jalan lahir
4. Gabungan : dari
faktor-faktor di atas
Hasil pemeriksaan fisik dan
penunjang sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
1. Pada ibu:
a. Gelisah
b. Letih
c. Suhu badan
meningkat
d. Berkeringat
e. Nadi cepat
f. Pernafasan cepat
g. Meteorismus
h. Bandle ring,
edema vulva, oedema serviks, cairan ketuban berbau terdapat mekoneum
2. Pada janin:
a. Denyut jantung
janin cepat, hebat, tidak teratur, bahkan negatif
b. Air ketuban
terdapat mekoneum kental kehijau-hijauan, cairan berbau
c. Caput succedenium
yang besar
d. Moulage kepala
yang hebat
e. Kematian janin
dalam kandungan
f. Kematian janin intrapartal
Kelainan Pembukaan Serviks
1. Persalinan Lama
a. Nulipara:
Kemajuan pembukaan (dilatasi)
serviks pada fase aktif< 1,2 cm/jam
Kemajuan turunnya
bagian terendah < 1 cm/jam
b. Multipara:
Kemajuan pembukaan (dilatasi)
serviks pada fase aktif<1,5 cm/jam
Kemajuan turunnya
bagian terendah <2 cm/jam
2. Persalinan Macet
a. Nulipara :
Fase deselerasi
memanjang ( > 3 jam )
Tidak ada pembukaan
(dilatasi) > 2 jam
Tidak ada penurunan
bagian terendah > 1 jam
Kegagalan penurunan
bagian terendah (Tidak ada penurunan pada fase deselerasi atau kala 2)
b. Multipara:
Fase deselerasi
memanjang > 1 jam
Tidak ada pembukaan
(dilatasi) > 2 jam
Tidak ada penurunan
bagian terendah > 1 jam
Kegagalan penurunan bagian
terendah (Tidak ada penurunan pada fase deselerasi atau kala 2)
Faktor Penyebab
1. His tidak efisien
(in adekuat)
2. Faktor janin
(malpresentasi, malposisi, janin besar)
3. Faktor jalan lahir (panggul
sempit, kelainan serviks, vagina, tumor)
Faktor Predisposisi
1. Paritas dan
interval kelahiran
2. Ketuban pecah dini
Pemeriksaan penunjang :
1. Partograf
2. Dopple
3. Urin
4. Darah tepi lengkap
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Distosia pada kala I fase aktif:
Grafik pembukaan serviks pada
partograf berada di antara garis waspada dan garis bertindak, atau sudah
memotong garis bertindak,
atau
Fase ekspulsi (kala II) memanjang:
Tidak ada kemajuan penurunan
bagian terendah janin pada persalinan kala II. Dengan batasan waktu:
1. Maksimal 2 jam
untuk nullipara dan 1 jam untuk multipara, ATAU
2. Maksimal 3 jam untuk nulipara
dan 2 jam untuk multipara bila pasien menggunakan analgesia epidural
Diagnosis Banding : -
Penatalaksanaan komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Motivasi pasien dalam proses
persalinan dan informasikan rencana persalinan sesuai dengan perkembangan
pasien.
Penatalaksanaa umum
Segera rujuk ibu ke rumah sakit
yang memiliki pelayanan seksio sesarea
Penatalaksanaan khusus
1. Tentukan sebab
terjadinya persalinan lama
a. Power: his tidak adekuat (his
dengan frekuensi <3x/10 menit dan durasi tiap kontraksinya < 40 detik).
b. Passenger:
malpresentasi, malposisi, janin besar
c. Passage : panggul
sempit, kelainan serviks atau vagina, tumor jalan lahir
2. Sesuaikan
tatalaksana dengan penyebab dan situasi. Prinsip umum:
a. Lakukan augmentasi
persalinan denga oksitosin dan atau amniotomi bila terdapat gangguan power.
Pastikan tidak ada gangguan passenger atau passage.
b. Lakukan tindakan
operatif (forsep, vakum, atau seksio sesarea) untuk gangguan passenger dan atau
passage, serta untuk gangguan power yang tidak dapat diatasi dengan augmentasi
persalinan.
c. Jika ditemukan
obstruksi atau CPD, tatalaksana adalah seksio cesarea.
3. Berikan antibiotik (kombinasi
ampicilin 2 g IV tiap 6 jam dan gentamisin 5mg/kgBB tiap 24 jam) jika
ditemukan:
a. Tanda-tanda infeksi (demam, cairan
pervaginam berbau)
b. Atau ketuban pecah lebih dari 18 jam
c. Usia kehamilan 37 minggu
4. Pantau tanda gawat
janin
5. Catat hasil analisis dan
seluruh tindakan dalam rekam medis lalu jelaskan pada ibu dan keluarga hasil
analisis serta rencana tindakan.
Pemeriksaan Penunjang Lanjutan : -
Komplikasi:
Infeksi intrapartum, Ruptura
uteri, Pembentukan fistula, Cedera otot-otot dasar panggul, Kaput suksedaneum,
Molase kepala janin, Kematian ibu dan anak.
Konseling
dan Edukasi
Dibutuhkan dukungan dari suami
pasien. Pendekatan yang dilakukan kepada keluarga sehubungan dengan proses
penyembuhan penyakit pasien maupun pencegahan penularan atau relaps penyakit
ini.
Tabel : Kriteria diagnostik
penatalaksanaan distosia
Pola
persalinan
|
Nulipara
|
Multipara
|
Tindakan
|
Terapi di Rumah Sakit
|
|
Kelainan
pembukaan serviks
-
Kemajuan pembukaan (dilatasi) serviks pada fase aktif
-
Kemajuan turunnya bagian terendah
|
<
1,2 cm/jam
<
1 cm/jam
|
<
1,5 cm/jam
<
2 cm/jam
|
R
U
J
U
K
|
- Dukungan dan terapi
ekspektatif
- Seksio sesarea bila CPD atau
obstruksi
|
|
Partus
macet
-
Fase deselerasi memanjang
-
Terhentinya pembukaan (dilatasi)
-
Terhentinya penurunan bagian terendah
-
Kegagalan penurunan bagian terendah
|
>
3 jam
>
2 jam
>
1 jam
Tidak
ada penurunan pada fase deselerasi atau kala 2
|
>
1 jam
>
2 jam
>
1 jam
Tidak
ada penurunan pada fase deselerasi atau kala 2
|
-Infus
oksitosin, bila tak ada kemajuan, lakukan seksio sesarea
-Seksio
sesarea bila CPD atau obstruksi
|
||
Kriteria rujukan
Apabila tidak dapat ditangani di
pelayanan primer atau apabila level kompetensi SKDI dengan kriteria merujuk
(<3B)
Prognosis
Prognosis untuk ad vitam adalah
dubia ad bonam, namun ad fungsionam dan sanationam adalah dubia
ad malam.
Peralatan
1. Ruang berukuran
minimal 15m2
2. Tempat tidur
bersalin
3. Tiang infus
4. Lampu sorot dan
lampu darurat
5. Oksigen dan
maskernya
6. Perlengkapan
persalinan
7. Alat resusitasi
8. Lemari dan troli
darurat
9. Partograf
10. Dopler
11. Ambulans
No. ICPC-2 : W92 Life birth
W93 still birth
No. ICD-10 : O63.9 Long labour
Tingkat Kemampuan : 3B
Referensi
1. KementerianKesehatan RI dan
WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2013(Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2013)
2. WHO. Managing prolonged and
obstructed labour. Education for safe motherhood. 2ndEd.Department of
making pregnancysafer. Geneva: WHO. 2006.(World Health Organization, 2006)
3. Pedoman penyelenggaraan
pelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif (PONEK). 2008.(Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2008)
0 komentar:
Posting Komentar