Furunkel
Pada Hidung
No. ICPC-2
: R73. Boil/abscess nose
No. ICD-10
: J34.0 Abscess, furuncle and carbuncle of nose
Tingkat
Kemampuan : 4A
Masalah
Kesehatan
Furunkel
adalah infeksi dari kelenjar sebasea atau folikel rambut hidung yang melibatkan
jaringan subkutan. Biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
Penyakit ini memiliki insidensi yang rendah. Belum terdapat data spesifik yang
menunjukkan prevalensi furunkel. Furunkel umumnya terjadi paling banyak pada
anak-anak, remaja sampai dewasa muda.
Hasil
Anamnesis (Subjective)
Keluhan
1.
Bisul di dalam hidung, disertai rasa nyeri dan perasaan tidak nyaman.
2. Kadang
dapat disertai gejala rinitis.
Faktor
Risiko
1.
Sosio ekonomi rendah
2.
Higiene personal yang buruk
3.
Rinitis kronis, akibat iritasi dari sekret rongga hidung.
4.
Kebiasaan mengorek rinitisbagian dalam hidung.
Hasil
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan
Fisik
Pada
lubang hidung tampak furunkel. Paling sering terdapat pada lateral vestibulum
nasi yang mempunyai vibrissae (rambut hidung).
Pemeriksaan
Penunjang:
Tidak
diperlukan
Penegakan
Diagnostik (Assessment)
Diagnosis
Klinis
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis
Banding:-
Komplikasi
1.
Penyebaran infeksi ke vena fasialis, vena oftalmika, lalu ke sinus kavernosus
sehingga menyebabkan tromboflebitis sinus kavernosus.
2.
Abses.
3.
Vestibulitis.
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Non Medikamentosa
a. Kompres hangat
b. Insisi dilakukan jika telah timbul abses
2. Medikamentosa
a. Antibiotik topikal, seperti salep Bacitrasin dan
Polimiksin B
b.
Antibiotik oral selama 7-10 hari, yaitu Amoksisilin 3 x 500 mg/hari, Sefaleksin
4 x 250 – 500 mg/hari, atau Eritromisin 4 x 250 – 500 mg/hari.
Konseling
dan Edukasi
1. Menghindari kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam hidung.
2. Tidak memencet atau melakukan insisi padafurunkel.
3.
Selalu menjaga kebersihan diri.
Kriteria
Rujukan: -
Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3.
Ad sanationam : Bonam
Peralatan dan Bahan Medis Habis Pakai
1. Lampu kepala
2. Spekulum hidung
3. Skalpel atau jarum suntik ukuran sedang (untuk insisi)
4. Kassa steril
5. Klem
6. Pinset Bayonet
7.
Larutan Povidon Iodin 7,5%
Referensi
1. Adam, G.L. Boies L.R. Higler.Boies.Buku Ajar Penyakit
THT. Ed. ke-6. Jakarta: EGC. 1997.
2.
Wardani, R.S. Mangunkusumo, E.Infeksi Hidung dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala&Leher. Ed. ke-6. Jakarta:Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.
0 komentar:
Posting Komentar