konsensus PNPK buku ajar Pedoman SPM

Senin, 24 Oktober 2016

Luka Bakar Derajat I dan II


Masalah Kesehatan
Luka bakar (burn injury) adalah kerusakan kulit yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pada luka bakar derajat I paling sering disebabkan sinar matahari. Pasien hanya mengeluh kulit teras nyeri dan kemerahan. Pada luka bakar derajat II timbul nyeri dan bula.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Luka bakar derajat I, kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (superfisial), kulit hanya tampak hiperemi berupa eritema dengan perabaan hangat, tidak dijumpai adanya bula, terasa nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
Gambar 11.37 Luka bakar dangkal (superfisial).
Pada daerah badan dan lengan kanan, luka bakar jenis ini biasanya memucat dengan penekanan


Luka bakar derajat II
Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Terdapat bula yang berisi cairan eksudat dan nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik yang teriritasi.
Dibedakan atas 2 bagian :
a. Derajat II dangkal/superficial (IIA). Kerusakan mengenai bagian epidermis dan lapisan atas dari corium/dermis.
b. Derajat II dalam/deep (IIB). Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa-sisa jaringan epitel masih sedikit. Organ-oran kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea tinggal sedikit sehingga penyembuhan terjadi lebih dari satu bulan dan disertai parut hipertrofi.

Gambar 11.38 Luka Bakar Superficial Partial Thickness (IIa).
Memucat dengan penekanan, biasanya berkeringat
Gambar 11.39 Luka Bakar Deep Partial Thickness (IIb)
Permukaan putih, tidak memucat dengan penekanan
Pemeriksaan Penunjang : -
Pemeriksaan darah lengkap : -

Menentukan luas luka bakar berdasarkan rumus “rule of nine
Gambar 11.40 Luas luka bakar “Rule of nine

Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis luka bakar derajat I atau II berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Kriteria berat ringannya luka bakar dapat dipakai ketentuan berdasarkan American Burn Association, yaitu sebagai berikut:

1. Luka Bakar Ringan
a. Luka bakar derajat II < 15%
b. Luka bakar derajat II < 10% pada anak-anak
c. Luka bakar derajat III < 2%

2. Luka Bakar Sedang
a. Luka bakar derajat II 15-25% pada orang dewasa
b. Luka bakar II 10-25% pada anak-anak
c. Luka bakar derajat III < 10%

3. Luka Bakar Berat
a. Luka bakar derajat II 25% atau lebih pada orang dewasa
b. Luka bakar derajat II 20% atau lebih pada anak-anak
c. Luka bakar derajat II 10% atau lebih
d. Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan genitalia/perinerium
e. Luka bakar dengan cedera inhalasi, disertai trauma lain.

Penatalaksanaan (Plan)
Penatalaksanaan
1. Luka bakar derajat 1 penyembuhan terjadi secara spontan tanpa pengobatan khusus.
2. Penatalaksanaan luka bakar derajat II tergantung luas luka bakar.

Pada penanganan perbaikan sirkulasi pada luka bakar dikenal beberapa formula, salah satunya yaitu Formula Baxter sebagai berikut:
1. Hari Pertama:

Dewasa : Ringer Laktat 4 cc x berat badan x % luas bakar per 24 jam
Anak : Ringer Laktat : Dextran = 17 : 3
2 cc x berat badan x % luas luka ditambah kebutuhan faali.
Kebutuhan faali :
< 1 Tahun : berat badan x 100 cc
1-3 Tahun : berat badan x 75 cc
3-5 Tahun : berat badan x 50 cc
½ jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama.
½ diberikan 16 jam berikutnya.
2. Hari kedua

Dewasa : ½ hari I; Anak: diberi sesuai kebutuhan faali
Formula cairan resusitasi ini hanyalah perkiraan kebutuhan cairan, berdasarkan perhitungan pada waktu terjadinya luka bakar, bukan pada waktu dimulainya resusitasi. Pada kenyataannya, penghitungan cairan harus tetap disesuaikan dengan respon penderita. Untuk itu selalu perlu dilakukan pengawasan kondisi penderita seperti keadaan umum, tanda vital, dan produksi urin dan lebih lanjut bisa dilakukan pemasangan monitor EKG untuk memantau irama jantung sebagai tanda awal terjadinya hipoksia, gangguan elektrolit dan keseimbangan asam basa.
Pemberian antibiotik spektrum luas pada luka bakar sedang dan berat.

Komplikasi
Jaringan parut

Konseling dan Edukasi
Pasien dan keluarga menjaga higiene dari luka dan untuk mempercepat penyembuhan, jangan sering terkena air.

Kriteria Rujukan
Rujukan dilakukan pada luka bakar sedang dan berat

Peralatan
Infus set, peralatan laboratorium untuk pemeriksaan darah lengkap

Prognosis
Prognosis luka bakar derajat 1 umumnya bonam, namun derajat 2 dapat dubia ad bonam.

Referensi
1. Doherty, G.M. 2006. Current surgical diagnosis and & treatment. United State of America. Lange Medical Publication.
2. Kartohatmodjo, S. Luka Bakar (Combustio). http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/matkul/Ilmu%20Kedokteran%20Terintegrasi%20-%20PBL/Materi%20PBL%20IIa%202007-2008/luka%20bakar%20akut%20text.pdf

3. Sjamsuhidajat, R., Wim de Jong. 2007. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ketiga. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 

0 komentar:

Posting Komentar