Masalah Kesehatan
Luka bakar (burn injury)
adalah kerusakan kulit yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api,
air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pada luka bakar derajat I paling
sering disebabkan sinar matahari. Pasien hanya mengeluh kulit teras nyeri dan
kemerahan. Pada luka bakar derajat II timbul nyeri dan bula.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan
Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Luka bakar derajat I,
kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (superfisial), kulit hanya tampak hiperemi
berupa eritema dengan perabaan hangat, tidak dijumpai adanya bula, terasa nyeri
karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
Gambar 11.37 Luka bakar dangkal
(superfisial).
Pada daerah badan dan lengan kanan, luka
bakar jenis ini biasanya memucat dengan penekanan
Luka bakar derajat II
Kerusakan meliputi epidermis dan
sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Terdapat
bula yang berisi cairan eksudat dan nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik
yang teriritasi.
Dibedakan atas 2 bagian :
a. Derajat II dangkal/superficial
(IIA). Kerusakan mengenai bagian epidermis dan lapisan atas dari
corium/dermis.
b. Derajat II dalam/deep (IIB).
Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa-sisa jaringan epitel
masih sedikit. Organ-oran kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat dan
kelenjar sebasea tinggal sedikit sehingga penyembuhan terjadi lebih dari satu
bulan dan disertai parut hipertrofi.
Gambar 11.38 Luka Bakar Superficial
Partial Thickness (IIa).
Memucat dengan penekanan,
biasanya berkeringat
Gambar 11.39 Luka Bakar Deep
Partial Thickness (IIb)
Permukaan putih, tidak memucat
dengan penekanan
Pemeriksaan Penunjang : -
Pemeriksaan darah lengkap : -
Menentukan luas luka bakar
berdasarkan rumus “rule of nine”
Gambar 11.40 Luas luka bakar “Rule
of nine”
Diagnosis Klinis
Diagnosis luka bakar derajat I
atau II berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Kriteria berat ringannya luka
bakar dapat dipakai ketentuan berdasarkan American Burn Association,
yaitu sebagai berikut:
1. Luka Bakar Ringan
a. Luka bakar derajat II < 15%
b. Luka bakar derajat II < 10%
pada anak-anak
c. Luka bakar derajat III < 2%
2. Luka Bakar Sedang
a. Luka bakar derajat II 15-25%
pada orang dewasa
b. Luka bakar II 10-25% pada
anak-anak
c. Luka bakar derajat III <
10%
3. Luka Bakar Berat
a. Luka bakar derajat II 25% atau
lebih pada orang dewasa
b. Luka bakar derajat II 20% atau
lebih pada anak-anak
c. Luka bakar derajat II 10% atau
lebih
d. Luka bakar mengenai tangan,
wajah, telinga, mata, kaki dan genitalia/perinerium
e. Luka bakar dengan cedera
inhalasi, disertai trauma lain.
Penatalaksanaan (Plan)
Penatalaksanaan
1. Luka bakar derajat 1
penyembuhan terjadi secara spontan tanpa pengobatan khusus.
2. Penatalaksanaan luka bakar
derajat II tergantung luas luka bakar.
Pada penanganan perbaikan
sirkulasi pada luka bakar dikenal beberapa formula, salah satunya yaitu Formula
Baxter sebagai berikut:
1. Hari Pertama:
Dewasa : Ringer Laktat 4 cc x
berat badan x % luas bakar per 24 jam
Anak : Ringer Laktat : Dextran =
17 : 3
2 cc x berat badan x % luas luka
ditambah kebutuhan faali.
Kebutuhan faali :
< 1 Tahun : berat badan x 100
cc
1-3 Tahun : berat badan x 75 cc
3-5 Tahun : berat badan x 50 cc
½ jumlah cairan diberikan dalam 8
jam pertama.
½ diberikan 16 jam berikutnya.
2. Hari kedua
Dewasa : ½ hari I; Anak: diberi
sesuai kebutuhan faali
Formula cairan resusitasi ini
hanyalah perkiraan kebutuhan cairan, berdasarkan perhitungan pada waktu
terjadinya luka bakar, bukan pada waktu dimulainya resusitasi. Pada
kenyataannya, penghitungan cairan harus tetap disesuaikan dengan respon
penderita. Untuk itu selalu perlu dilakukan pengawasan kondisi penderita
seperti keadaan umum, tanda vital, dan produksi urin dan lebih lanjut bisa
dilakukan pemasangan monitor EKG untuk memantau irama jantung sebagai tanda
awal terjadinya hipoksia, gangguan elektrolit dan keseimbangan asam basa.
Pemberian antibiotik spektrum
luas pada luka bakar sedang dan berat.
Komplikasi
Jaringan parut
Konseling dan Edukasi
Pasien dan keluarga menjaga
higiene dari luka dan untuk mempercepat penyembuhan, jangan sering terkena air.
Kriteria Rujukan
Rujukan dilakukan pada luka bakar
sedang dan berat
Peralatan
Infus set, peralatan laboratorium
untuk pemeriksaan darah lengkap
Prognosis
Prognosis luka bakar derajat 1 umumnya bonam,
namun derajat 2 dapat dubia ad bonam.
Referensi
1. Doherty, G.M. 2006. Current
surgical diagnosis and & treatment. United State of America. Lange
Medical Publication.
2. Kartohatmodjo, S. Luka
Bakar (Combustio).
http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/matkul/Ilmu%20Kedokteran%20Terintegrasi%20-%20PBL/Materi%20PBL%20IIa%202007-2008/luka%20bakar%20akut%20text.pdf
3. Sjamsuhidajat, R., Wim de
Jong. 2007. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ketiga. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
0 komentar:
Posting Komentar