Otitis Eksterna
No. ICPC-2 : H70.Otitis
externa
No. ICD-10 : H60.9.Otitis
externa, unspecified
Tingkat Kemampuan : 4A
Masalah Kesehatan
Otitis eksterna adalah radang
pada liang telinga luar. Penyakit ini banyak ditemukan di layanan kesehatan
primer sehingga dokter di pelayanan kesehatan primer harus memiliki kemampuan
mendiagnosis dan menatalaksana secara komprehensif.
Klasifikasi otitis eksterna
(OE):
1. OE akut
a.
OE akut difus
b. OE akut sirkumskripta, yaitu
infeksi folikel rambut yang menimbulkan furunkel di liang telinga luar.
2.
OE kronik
3.
OE ekzematoid, yang merupakan manifestasi dari kelainan dermatologis, seperti
dermatitis atopik, psoriasis, atau SLE.
4. OE nekrotikans
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
1.
Rasa sakit pada telinga (otalgia), yang bervariasi dari ringan hingga hebat,
terutama saat daun telinga disentuh dan mengunyah
2.
Rasa penuh pada telinga
3.
Pendengaran dapat berkurang
4.
Terdengar suara mendengung (tinnitus)
5.
Keluhan biasanya dialami pada satu telinga dan sangat jarang mengenai kedua
telinga dalam waktu bersamaan
6. Keluhan penyerta lain yang
dapat timbul: demam atau meriang, telinga terasa basah
Faktor Risiko
1.
Riwayat sering beraktifitas di air, misalnya: berenang, berselancar, mendayung.
2.
Riwayat trauma yang mendahului keluhan, misalnya: membersihkan liang telinga
dengan alat tertentu, memasukkan cotton bud, memasukkan air ke dalam
telinga.
3. Riwayat penyakit sistemik,
seperti: diabetes mellitus, psoriasis, dermatitis atopik, SLE, HIV.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan
Fisik
1. Nyeri tekan pada tragus
2. Nyeri tarik daun telinga
3. Otoskopi:
a. OE akut difus: liang telinga luar sempit, kulit liang
telinga luar hiperemis dan edem dengan batas yang tidak jelas, dan dapat
ditemukan sekret minimal.
b. OE akut
sirkumskripta: furunkel pada liang telinga luar
4. Tes
garputala: Normal atau tuli konduktif
Pemeriksaan
Penunjang
Tidak
diperlukan
Penegakan
Diagnostik (Assessment)
Diagnosis
Klinis
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis
Banding
Perikondritis
yang berulang, Kondritis, Otomikosis
Komplikasi
Jika
pengobatan tidak adekuat, dapat timbul abses, infeksi kronik liang telinga,
jaringan parut, dan stenosis liang telinga.
Penatalaksanaan
Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Non-medikamentosa:
a. Membersihkan liang telinga secara hati-hati dengan
pengisap atau kapas yang dibasahi dengan H2O2 3%.
b. Bila terdapat abses, dilakukan insisi dan drainase.
2. Medikamentosa:
a. Topikal
• Larutan
antiseptik povidon iodine
• OE
akut sirkumskripta pada stadium infiltrat:
Salep ikhtiol, atau
Salep antibiotik: Polymixin-B, Basitrasin.
• OE
akut difus: Tampon yang telah diberi campuran Polimyxin-B, Neomycin,
Hidrocortisone, dan anestesi topikal.
b. Sistemik
• Antibiotik sistemik diberikan bila
infeksi cukup berat.
• Analgetik,
seperti Paracetamol atau Ibuprofen dapat diberikan.
Konseling dan Edukasi
Pasien dan
keluarga perlu diberi penjelasan, di antaranya:
1. Tidak mengorek telinga baik dengan cotton bud atau
alat lainnya
2. Selama pengobatan pasien tidak boleh berenang
3. Penyakit
dapat berulang sehingga harus menjaga liang telinga agar dalam kondisi kering
dan tidak lembab
Kriteria
Rujukan
1. Otitis eksterna dengan komplikasi
2. Otitis
eksterna maligna
Peralatan
1. Lampu kepala
2. Corong telinga
3. Aplikator kapas
4. Otoskop
Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad
sanationam : Bonam
Referensi
1. Hafil, F., Sosialisman, Helmi. Kelainan Telinga Luar dalam
Buku Ajar, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-6. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2007. (Hafil, et al., 2007)
2. Adam, G.L. Boies, L.R. Higler, Boies. Buku Ajar
Penyakit THT. Ed. ke-6. Jakarta: EGC. 1997. (Adam & Boies, 1997)
3. Sander, R. Otitis Externa: A Practical Guide to
Treatment and Prevention. Am Fam Physician. 2001. Mar 1; 63(5):927-937.
(Sander, 2001)
4. Lee, K. Essential Otolaryngology, Head and
Neck Surgery. Ed. Ke-8. McGraw-Hill. 2003. (Lee, 2003)
0 komentar:
Posting Komentar