Liken Simpleks Kronik
(Neurodermatitis Sirkumkripta)
No. ICPC-2 : S87 Dermatitis/atopic
eczema
No. ICD-10 : L28.0 Lichen
simplex chronicus
Tingkat Kemampuan : 3A
Masalah Kesehatan
Liken simpleks kronik atau yang
sering disebut juga dengan neurodermatitis sirkumkripta adalah kelainan kulit
berupa peradangan kronis, sangat gatal berbentuk sirkumskrip dengan tanda
berupa kulit tebal dan menonjol menyerupai kulit batang kayu akibat garukan dan
gosokan yang berulang-ulang. Penyebab kelainan ini belum diketahui. Prevalensi
tertinggi penyakit ini pada orangyang berusia 30-50 tahun dan lebih sering
terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan
gatal sekali pada kulit, tidak terus menerus, namun dirasakan terutama malam
hari atau waktu tidak sibuk. Bila terasa gatal, sulit ditahan bahkan hingga
harus digaruk sampai luka baru gatal hilang untuk sementara.
Faktor Risiko
Wanita lebih sering ditemukan
dibandingkan pria, dengan puncak insidens 30-50 tahun.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan
Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Tanda Patognomonis
1. Lesi biasanya tunggal, namun
dapat lebih dari satu.
2. Dapat terletak dimana saja
yang mudah dicapai tangan. Biasanya terdapat di daerah tengkuk, sisi leher,
tungkai bawah, pergelangan kaki, kulit kepala, paha bagian medial, lengan
bagian ekstensor, skrotum dan vulva.
3. Awalnya lesi berupa eritema
dan edema atau kelompok papul, kemudian karena garukan berulang, bagian tengah
menebal, kering, berskuama serta pinggirnya mengalami hiperpigmentasi. Bentuk
umumnya lonjong, mulai dari lentikular sampai plakat.
Gambar 11.21 Liken simpleks
kronis
Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding
Dermatitis atopik, Dermatitis
kontak, Liken planus, Dermatitis numularis
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Pasien disarankan agar tidak
terus menerus menggaruk lesi saat gatal, serta mungkin perlu dilakukan
konsultasi dengan psikiatri.
2. Prinsip pengobatan yaitu
mengupayakan agar penderita tidak terus menggaruk karena gatal, dengan
pemberian:
a. Antipruritus: antihistamin
dengan efek sedatif, seperti hidroksisin 10-50 mg setiap 4 jam, difenhidramin
25-50 mg setiap 4-6 jam (maksimal 300 mg/hari), atau klorfeniramin maleat (CTM)
4 mg setiap 4-6 jam (maksimal 24 mg/hari).
b. Glukokortikoid topikal, antara
lain: betametason dipropionat salep/krim 0,05% 1-3 kali sehari,
metilprednisolon aseponat salep/krim 0,1% 1-2 kali sehari, atau mometason
furoat salep/krim 0,1% 1 kali sehari. Glukokortikoid dapat dikombinasi dengan
tar untuk efek antiinflamasi.
Konseling dan Edukasi
1. Memberitahu keluarga mengenai
kondisi pasien dan penanganannya.
2. Menyarankan pasien untuk
melakukan konsultasi dengan psikiatri dan mencari kemungkinan penyakit lain
yang mendasari penyakit ini.
Kriteria Rujukan
Rujukan dilakukan dengan tujuan
untuk mengatasi penyebab lain yang mendasari penyakit dengan berkonsultasi
kepada psikiatri atau dokter spesialis kulit. 473
Peralatan
Tidak diperlukan
peralatan khusus untuk mendiagnosis penyakit liken simpleks kronik.
Prognosis
Prognosis pada
umumnya bonam, namun quo ad sanationamnya adalah dubia ad bonam.
Referensi
1. Djuanda, A.,
Hamzah, M., Aisah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
kelima. Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2. James, W.D.,
Berger, T.G., Elston, D.M. 2000. Andrew’s Diseases of the Skin: Clinical
Dermatology. 10th Ed. Canada. Saunders Elsevier.
3. Perhimpunan
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin.2011.Pedoman Pelayanan Medik.
Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar