Malaria
Serebral
No. ICPC-2
: A73 Malaria
No.ICD-10
: Plasmodium falciparum with cerebral complication
Tingkat
Kemampuan : 3B
Masalah
Kesehatan
Malaria
Serebral merupakan salah satu komplikasi infeksi dari Plasmodium falciparum dan
merupakan komplikasi berat yang paling sering ditemukan serta penyebab kematian
utama pada malaria. Diperkirakan sekitar 1-3 juta orang meninggal diseluruh
dunia setiap tahunnya karena malaria serebral, terutama pada anak-anak.
Hasil
Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien
dengan malaria Serebral biasanya ditandai oleh
1.
Trias malaria (menggigil, demam, berkeringat)
2.
Penurunan kesadaran berat
3.
Disertai kejang
Faktor
Risiko:
1.
Tinggal atau pernah berkunjung ke daerah endemik malaria
2. Riwayat
terinfeksi Plasmodium falciparum
Hasil
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan
Fisik
Pada
pemeriksaan fisik dapat dijumpai:
1.
Penurunan kesadaran yang dapat didahului mengantuk, kebingungan, disorientasi,
delirium atau agitasi namun kaku kuduk dan rangsang meningeal lain tidak
ditemukan dan dapat berlanjut menjadi koma.
2.
Kaku kuduk biasanya negatif, hiperekstensi leher terjadi pada kasus berat
3.
Pada pemeriksaan mata dapat dijumpai nistagmus dan deviasi conjugee
4.
Pada pemeriksaan funduskopi ditemukan retina yang pucat, perdarahan retina
(6-37% kasus), edema papil dan cotton wool spots.
5. Gejala
neurologi yang sering adalah lesi upper motor neuron, tonus otot dan
reflex tendon meningkat (tetapi dapat juga normal ataupun menurun), refleks
babinsky positif
Pemeriksaan Penunjang
1.
Pemeriksaan apusan darah
Bisa
ditemukan adanya Plasmodium falciparum aseksual pada penderita yang
mengalami penurunan kesadaran
2.
Pemeriksaan darah rutin dan gula darah
Penegakan Diagnostik(Assessment)
Diagnosis
Klinis
Diagnosis
malaria serebral ditegakkan dengan ditemukannya Plasmodium falciparum bentuk
aseksual pada pemeriksaan apusan darah tepi pasien dengan penurunan kesadaran
berat (koma), walaupun semua gangguan kesadaran (GCS<15) harus dianggap dan
diterapi sebagai malaria berat. Gangguan kesadaran pada malaria dapat pula
disebabkan oleh demam yang tinggi, hipoglikemia, syok, ensefalopati uremikum,
ensefalopati hepatikum, sepsis. Semua penderita dengan demam dan penurunan
kesadaran seyogyanya didiagnosis banding sebagai malaria serebral, khususnya
jika penderita tinggal atau pernah berkunjung ke daerah endemik malaria.
Diagnosis
Banding:
Infeksi
virus, bakteri, jamur (cryptococcal), protozoa (African Trypanosomiasis),
Meningoensefalitis, Abses serebral, Trauma kepala, Stroke, intoksikasi,
gangguan metabolik
Komplikasi:
Gagal
ginjal akut, ikterus, asidosis metabolik, hipoglikemia, hiperlaktemia,
hipovolemia, edema paru, sindrom gagal nafas akut
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
dapat dilakukan dengan:
Semua
pasien yang didiagnosis dengan malaria serebral harus dipastikan jalan nafas
lancar dan pernafasan dibantu dengan oksigen, setelah penatalaksanaan suportif
seperti pemberian cairan agar segera dirujuk ke fasilitas layanan kesehatan
sekunder
Kriteria
Rujukan:
Pasien
dengan Malaria Serebral agar segera dirujuk ke RS
Edukasi
dan Konseling:
1. Konsultasi ke dokter untuk penggunaan kemoprofilaksis bagi
mereka yang hendak berkunjung ke daerah endemic malaria
2. Malaria bisa dicegah dengan menghindari kontak dengan
nyamuk anopheles baik dengan menggunakan kelambu maupun reppelen
3.
Hindari aktivitas di malam hari khususnya bagi mereka yang tinggal atau
bepergian ke daerah endemic malaria
Peralatan
1. Laboratorium untuk pemeriksaan apusan darah tebal
2. Laboratoriumuntuk pemeriksaan darah rutin dan gula darah
3. Termometer
4. Stetoskop
5. Tensi
6. Senter
7.
Palu reflex
8.
Funduskopi
Prognosis
1. Ad Vitam: Dubia ad Malam
2. Ad Functionam: Dubia et Malam
3.
Ad Sanationam: Dubia
Referensi
Gunawan
C, Malaria Serebral dan penanganannya dalam Malaria dari Molekuler ke Klkinis
EGC. Jakarta 2012. (Gunawan, 2012)
0 komentar:
Posting Komentar