Pneumonia
Aspirasi
No. ICPC-2
: R99 Respiratory disease other
No. ICD-10
: J69.0 Pneumonitis due to food and vomit
Tingkat
Kemampuan : 3B
Masalah
Kesehatan
Pneumonia
aspirasi (Aspiration pneumonia) adalah pneumonia yang disebabkan oleh
terbawanya bahan yang ada diorofaring pada saat respirasi ke saluran napas
bawah dan dapat menimbulkan kerusakan parenkim paru. Secara spesifik, pneumonia
aspirasi didefinisikan dengan ditemukannya bukti radiografi berupa penambahan
infiltrat di paru pada pasien dengan faktor risiko aspirasi orofaring.
Hasil
Anamnesis (Subjective)
Kejadian aspiration
pneumonia biasanya tidak dapat diketahui waktu terjadinya dan paling sering
pada orang tua. Keluhannya berupa :
1.
Batuk
2.
Takipnea
3.
Tanda-tanda dari pneumonia
Faktor
Risiko:
1.
Pasien dengan disfagi neurologis.
2.
Pasien dengan irupsi dari gastroesophageal junction.
3.
Terdapat abnormalitas anatomis dari traktus aerodigestifus atas.
Hasil
Pemeriksaan Fisis dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan fisis serupa pada pneumonia umumnya.
Temuan pemeriksaan fisis dada tergantung dari luas lesi di paru.
Inspeksi :
dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas
Palpasi :
fremitus dapat mengeras pada bagian yang sakit
Perkusi :
redup di bagian yang sakit
Auskultasi
: terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin
disertai
ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar
pada
stadium resolusi.
Pemeriksaan
Penunjang
1.
Foto toraks
2. Pemeriksaan
laboratorium darah lengkap
Penegakan
Diagnostik (Assessment)
Diagnosis
Klinis
Diagnosis
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan penunjang.
Diagnosis
Banding :-
Aspiration
pneumonitis: -
Penatalaksanaan
Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1.
Pemberian oksigen
2.
Pemberian cairan dan kalori yang cukup (bila cairan parenteral). Jumlah cairan
sesuai berat badan, peningkatan suhu dan derajat dehidrasi.
3.
Pemberian antibiotik tergantung pada kondisi :
a.
Pneumonia komunitas : levofloksasin (500mg/hari) atau seftriakson (1-2 gr/hari)
b.
Pasien dalam perawatan di rumah sakit : levofloksasin (500 mg/hari)atau
piperasilin tazobaktam (3, 375 gr/6 jam) atau seftazidim (2 gr/8 jam)
c.
Penyakit periodontal berat, dahak yang busuk atau alkoholisme :
piperasilin-tazobaktam (3, 375 gr/6 jam) atau imipenem (500 mg/8 jam sampai 1
gr/6 jam) atau kombinasi dua obat : levofloksasin (500 mg/hari) atau
siprofloksasin (400 mg/12 jam) atau seftriakson (1-2 gr/hari) ditambah
klindamisin (600 mg/8 jam) atau metronidazol (500 mg/8jam)
Kriteria
Rujukan
Penilaian
status keparahan serupa dengan pneumonia biasa.
Peralatan
Tabung
oksigen beserta nasal kanul atau masker
Prognosis
Prognosis pada umumnya bonam.
Referensi
1.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia. PDPI. Jakarta
2013.(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2013)
2. Marik
PE. Aspiration pneumonitis and aspiration pneumonia. N Eng J Med.
2001;3:665-71.(Marik, 2001)
0 komentar:
Posting Komentar