Masalah Kesehatan
Ulkus pada tungkai adalah
penyakit arteri, vena, kapiler dan pembuluh darah limfe yang dapat menyebabkan
kelainan pada kulit. Insiden penyakit ini meningkat seiring dengan bertambahnya
usia. Di negara tropis, insidens ulkus kruris lebih kurang 2% dari populasi dan
didominasi oleh ulkus neurotropik dan ulkus varikosum. Wanita lebih banyak
terserang ulkus varikosum daripada pria, dengan perbandingan 2:1, dengan usia
rata-rata di atas 37 tahun untuk prevalensi varises.
Trauma, higiene yang buruk, gizi
buruk, gangguan pada pembuluh darah dan kerusakan saraf perifer dianggap
sebagai penyebab yang paling sering. Kerusakan saraf perifer biasanya terjadi
pada penderita diabetes mellitus dan penderita kusta. Hipertensi juga dikaitkan
sebagai salah satu penyebab rusaknya pembuluh darah. Pembagian ulkus kruris
dibagi ke dalam empat golongan yaitu, ulkus tropikum, ulkus varikosus, ulkus
arterial dan ulkus neurotrofik.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan luka pada
tungkai bawah. Luka bisa disertai dengan nyeri atau tanpa nyeri. Terdapat
penyakit penyerta lainnya yang mendukung kerusakan pembuluh darah dan jaringan
saraf perifer.
Anamnesa:
1. Dapat ditanyakan kapan luka
pertama kali terjadi. Apakah pernah mengalami hal yang sama di daerah yang lain.
2. Perlu diketahui apakah pernah
mengalami fraktur tungkai atau kaki. Pada tungkai perlu diperhatikan apakah ada
vena tungkai superfisial yang menonjol dengan tanda inkompetensi katup.
3. Perlu diketahui apakah
penderita mempunyai indikator adanya penyakit yang dapat memperberat kerusakan
pada pembuluh darah.
Faktor Risiko: usia penderita,
berat badan, jenis pekerjaan, penderita gizi buruk, mempunyai higiene yang
buruk, penyakit penyerta yang bisa menimbulkan kerusakan pembuluh darah.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan
Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan fisik
Gejala Klinis
Gejala klinis keempat tipe ulkus
dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 11.1 Gejala klinis ulkus
pada tungkai
Penyebab
|
Gejala Klinis
|
||
Ulkus Tropikum
|
Trauma, higiene dan gizi serta
infeksi oleh kuman Bacillus fusiformis dan Borrelia vincentii.
|
Luka kecil terbentuk papula dan
menjadi vesikel. Vesikel pecah akan terbentuk ulkus kecil. Ulkus akan meluas
ke samping dan ke dalam.
|
|
Ulkus Varikosum
|
Kelainan pembuluh seperti
trombosis atau kelainan katup vena yang berasal dari luar pembuluh darah
seperti bendungan daerah proksimal karena tumor di abdomen, kehamilan atau
pekerjaan yang dilakukan berdiri.
|
Ada edema, bengkak pada kaki
yang meningkat saat berdiri. Kaki terasa gatal, pegal, rasa terbakar tidak
nyeri dan berdenyut. Ulkus yang terjadi akan mempunyai tepi yang tidak
teratur. Dasar ulkus terdapat jaringan granulasi, eksudat. Kulit sekitar akan
nampak merah kecoklatan. Terdapat indurasi, mengkilat, dan fibrotik pada
kulit sekitar luka.
|
|
Ulkus Arteriosum
|
Kelainan yang disebabkan
ateroma. Dibagi menjadi ekstramural, mural dan intramural.
|
Ulkus ini paling sering
terdapat pada posterior, medial atau anterior. Dapat terjadi pada tonjolan
tulang. Bersifat eritematosa, nyeri, bagian tengah berwarna kebiruan yang
akan menjadi bula hemoragik. Ulkus yang dalam, berbentuk plon (punched
out), tepi ulkus kotor. Rasa nyeri akan bertambah jika tungkai diangkat
atau dalam keadaan dingin. Denyut nadi pada dorsum pedis akan melemah atau
sama sekali tidak ada.
|
|
Ulkus Neurotrofik
|
Terjadi karena tekanan atau
trauma pada kulit yang anestetik.
|
Pada tempat yang paling kuat
menerima tekanan yaitu di tumit dan metatarsal. Bersifat tunggal atau multipel.
Ulkus bulat, tidak nyeri dan berisi jaringan nekrotik. Dapat mencapai
subkutis dan membentuk sinus. Bisa mencapai tulang dan menimbulkan infeksi
sekunder.
|
|
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap
2. Urinalisa
3. Pemeriksaan kadar gula dan
kolesterol
4. Biakan kuman
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis klinis
Dapat ditegakkan dengan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, Pemeriksaan biakan
kuman pada ulkus sangat membantu dalam diagnosa dan pemberian terapi.
Tabel 11.2. Diagnosa klinis ulkus pada
tungkai
Diagnosa
|
|
Ulkus Tropikum
|
Tungkai bawah, ulkis yang
soliter, lesi bebentuk satelit, dinding menggaung, dasar kotor sekret
produktif warna kuning kehijauan, nyeri. Pemeriksaan sediaan hapus dari
sekret untuk mencari Bacillus fusiformis dan Borellia vencentii merupakan
hal yang khas.
|
Ulkus Varikosum
|
Tungkai bawah dan betis.
Terdapat ulkus di kelilingi eritema dan hiperpigmentasi. Ulkus soliter dan
bisa multipel. Pada umumnya tidak terasa nyeri, namun dengan adanya selulitis
dan infeksi sekunder, nyeri akan terasa lebih hebat .
|
Ulkus Arteriosum
|
Tungkai bawah. Ulkus yang
timbul berbentuk plong (punched out) adalah ciri khas ulkus ini. Nyeri
yang terutama muncul pada malam hari juga ciri penting lainnya. Tepi ulkus
yang jelas dan kotor. Bagian distal terasa dingin dibandingkan bagian
proksimal atau kaki yang sehat.
|
Ulkus Neurotrofik
|
Pada telapak kaki, ujung jari,
dan sela pangkal jari kaki. Kelainan kulit berupa ulkuds soliter, bulat,
pinggir rata, sekret tidak produktif dan tanpa nyeri. Daerah kulit anhidrosis
dan ulkus dapat di tutupi oleh krusta.
|
Diagnosis Banding
Keadaan dan bentuk luka dari keempat
jenis ulkus ini sulit di bedakan pada stadium lanjut. Pada ulkus tropikum yang
kronis dapat menyerupai ulkus varikosum atau ulkus arteriosum.
Gambar : 11.41 Ulkus Varikosum
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Non medikamentosa
a. Perbaiki keadaan gizi dengan
makanan yang mengandung kalori dan protein tinggi, serta vitamin dan mineral.
b. Hindari suhu yang dingin
c. Hindari rokok
d. Menjaga berat badan
e. Jangan berdiri terlalu lama
dalam melakukan pekerjaan
2. Medikamentosa
Pengobatan yang akan dilakukan
disesuaikan dengan tipe dari ulkus tersebut.
a. Pada ulkus varikosum lakukan
terapi dengan meninggikan letak tungkai saat berbaring untuk mengurangi
hambatan aliran pada vena, sementara untuk varises yang terletak di proksimal
dari ulkus diberi bebat elastin agar dapat membantu kerja otot tungkai bawah
memompa darah ke jantung.
b. Pada ulkus arteriosum,
pengobatan untuk penyebabnya dilakukan konsul ke bagian bedah.
Konseling dan Edukasi
1. Edukasi perawatan kaki
2. Olah raga teratur dan menjaga
berat badan ideal
3. Menghindari trauma berulang,
trauma dapat berupa fisik, kimia dan panas yang biasanya berkaitan dengan
aktivitas atau jenis pekerjaan.
4. Menghentikan kebiasaan
merokok.
5. Merawat kaki secara teratur
setiap hari, dengan cara :
a. Selalu menjaga kaki dalam
keadaan bersih.
b. Membersihkan dan mencuci kaki
setiap hari dengan air mengeringkan dengan sempurna dan hati-hati terutama
diantara jari-jari kaki.
c. Memakai krim kaki yang baik
pada kulit yang kering atau tumit yang retak-retak. Tidak memakai bedak, sebab
ini akan menyebabkan kering dan retak-retak.
d. Menggunting kuku, lebih mudah
dilakukan sesudah mandi, sewaktu kuku lembut.
e. Menghindari penggunaan air
panas atau bantal panas.
c. Tidak boleh berjalan tanpa
alas kaki, termasuk di pasir.
Tabel 11.3. Penatalaksanaan terapi pada
ulkus tungkai
Penatalaksanan Terapi
|
|||
Sistemik
|
Topikal
|
||
Ulkus Tropikum
|
Penisilin intramuskular selama
1 minggu sampai 10 hari, dosis sehari 600.000 unit sampai 1,2 juta unit.
Tetrasiklin peroral dengan dosis 3x500 mg sehari dapat juga dipakai sebagai
pengganti penisilin.
|
Salep salisil 2% dan kompres
KMnO4
|
|
Ulkus Varikosum
|
Seng Sulfat 2 x 200 mg/ hari.
|
Kompres Permanganas Kalikus 1:5000
atau larutan perak nitrat 0,5% atau 0,25%
|
|
Ulkus Arteriosum
|
Jika terdapat infeksi dapat di
berikan antibotik. Untuk kuman anaerob diberikan metronidazol . Pemberian
analgetik dapat diberikan untuk mengurangi nyeri.
|
Permanganas Kalikus 1:5000, Benzoin
peroksida 10% - 20% untuk merangsang granulasi, baktersidal, dan melepaskan
oksigen ke dalam jaringan. Penggunaan vasilen boleh diberikan di sekitar
ulkus yang tidak terkena iritasi. Seng oksida akan membantu absorbsi eksudat
dan bakteri.
|
|
Ulkus Neurotrofik
|
Infeksi yang terjadi dapat
diobati seperti pengobatan ulkus lainnya. Memperbaiki sensibilitas akan
sangat membantu. Konsul ke bagian penyakit dalam disarankan untuk dilakukan.
|
Pengobatan topikal seperti pada
ulkus yang lain bisa dilakukan.
|
|
Komplikasi
1. Hematom dan infeksi pada luka
2. Thromboembolisme (resiko
muncul akibat dilakukan pembedahan)
3. Terjadi kelainan trofik dan
oedem secara spontan
4. Resiko amputasi jika keadaan
luka memburuk
Kriteria Rujukan
Respon terhadap perawatan ulkus
tungkai akan berbeda. Hal ini terkait lamanya ulkus, luas dari ulkus dan
penyebab utama.
Prognosis
1. Ad vitam : Dubia
2. Ad functionam : Dubia
3. Ad sanationam : Dubia
No. ICPC-2 : S97Chronic Ulcer Skin
No. ICD-10 : I83.0 Varicose veins of lower extremities with ulcer
L97 Ulcer of lower limb, notelsewhere classified
Tingkat Kemampuan : 4A
Referensi
1. Djuanda, A., Hamzah, M.,
Aisah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima. Jakarta.
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2. Sudirman, U. 2002. Ulkus
Kulit dalam Ulkus Kulit. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta. Hipokrates.
3. Cunliff, T. Bourke, J. Brown
Graham R. 2012. Dermatologi Dasar Untuk Praktik Klinik. Jakarta. EGC.
0 komentar:
Posting Komentar