Erisipelas
No. ICPC-2 : S 76Skin infection order
No. ICD-10 : A 46 Erysipelas
Tingkat Kemampuan : 4A
Masalah Kesehatan
Erisipelas adalah penyakit infeksi bakteri akut, biasanya
disebabkan oleh Streptococcus, melibatkan dermis atas dengan tanda khas
meluas ke limfatik kutaneus superfisial. Erisipelas pada wajah kebanyakan
disebabkan oleh streptococcus grup A, sedangkan erisipelas pada
ekstremitas bawah kebanyakan disebabkan oleh streptococcus non grup A.
Di perkirakan 85% kasus erisipelas terjadi pada ekstremitas bawah.
Erisipelas kebanyakan terjadi pada wanita, akan tetapi pada
usia muda lebih sering terjadi pada pria. Insidens tertinggi dilaporkan pada
pasien berusia 60 – 80 tahun khususnya pada pasien dengan gangguan saluran
limfatik.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Terdapat gejala konstitusi seperti demam dan malaise sebelum
terjadinya lesi pada kulit. Gejala umum pada lesi didapatkan gatal, rasa
terbakar, nyeri dan bengkak. Didahului trauma atau riwayat faringitis.
Faktor Risiko:
1. Penderita
Diabetes Mellitus
2. Higiene buruk
3. Gizi kurang
4. Gangguan saluran limfatik
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Lokasi : kaki, tangan dan wajah
Efloresensi : eritema yang berwarna merah cerah, berbatas
tegas, dan pinggirnya meninggi dengan tanda-tanda radang akut. Dapat disertai
edema, vesikel dan bula.
Gambar 11.16 Erisipelas pada wajah
Gambar 11.17 Erisipelas pada kaki
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah didapatkan leukositosis
Penegakan Diagnostik(Assessment)
Diagnosis Klinis
Penegakan diagnosis melalui hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis Banding:
Selulitis, Urtikaria
Komplikasi:
Ganggren, Edema kronis, terjadi scar, sepsis, demam Scarlet,
Pneumonia, Abses, Emboli, Meningitis
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Istirahat
2. Tungkai bawah dan kaki yang diserang ditinggikan
Pengobatan
sistemik :
1. Analgetik
antipiretik
2. Antibiotik :
a. Penisilin 0,6
– 1,5 mega unit 5-10 hari
b. Sefalosporin 4 x 400 mg selama 5 hari
Rencana
tindak lanjut :
1. Memantau
terjadinya komplikasi
2. Mencegah faktor risiko
Konseling
dan Edukasi
1. Bagi
penderita diabetes, tetap mengontrol gula darah
2. Menjaga kebersihan badan
Kriteria Rujukan
Jika terjadi komplikasi
Peralatan
Peralatan laboratorium untuk pemeriksaan darah rutin.
Prognosis
Dubia ad bonam
Referensi
1. Davis L.Erysipelas.
Available from http://e-medicine.medscape.com (10 Juni 2014)
2. Djuanda, A.,
Hamzah, M., Aisah, S. 2013. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
keenam. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
3. Pereira de Godoy JM, et al. Epidemiological Data And
Comorbidities Of 428 Patients Hospitalized With Erysipelas. Angiology.
Jul 2010;61(5):492-4
0 komentar:
Posting Komentar