Presbiopia
No. ICPC-2
: F91 Refractive error
No. ICD-10
: H52.4 Presbyopia
Tingkat
Kemampuan : 4A
Masalah
Kesehatan
Presbiopia adalah suatu kondisi yang berhubungan
dengan usia dimana penglihatan kabur ketika melihat objek berjarak dekat.
Presbiopia merupakan proses degeneratif mata yang pada umumnya dimulai sekitar
usia 40 tahun. Kelainan ini terjadi karena lensa mata mengalami kehilangan
elastisitas dan kemampuan untuk berubah bentuk.
Hasil
Anamnesis (Subjective)
Keluhan
1.
Penglihatan kabur ketika melihat dekat.
2.
Gejala lainnya, setelah membaca mata terasa lelah, berair, dan sering terasa
perih.
3.
Membaca dilakukan dengan menjauhkan kertas yang dibaca.
4.
Terdapat gangguan pekerjaan terutama pada malam hari dan perlu sinar lebih
terang untuk membaca.
Faktor
Risiko
Usia
lanjut umumnya lebih dari 40 tahun.
Hasil
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan
Fisik
1.
Pemeriksaan refraksi untuk penglihatan jarak jauh dengan menggunakan Snellen
Chart dilakukan terlebih dahulu.
2.
Dilakukan refraksi penglihatan jarak dekat dengan menggunakan kartu Jaeger.
Lensa sferis positif (disesuaikan usia - lihat Tabel 1) ditambahkan pada lensa
koreksi penglihatan jauh, lalu pasien diminta untuk menyebutkan kalimat hingga
kalimat terkecil yang terbaca pada kartu. Target koreksi sebesar 20/30.
Pemeriksaan
Penunjang
Tidak
diperlukan
Penegakan
Diagnostik (Assessment)
Diagnosis
Klinis
Penegakan
diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Penatalaksanaan
Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Koreksi
kacamata lensa positif
Tabel : Koreksi lensa positif disesuaikan usia
Pemeriksaan
Penunjang Lanjutan
Tidak diperlukan
Konseling
& Edukasi
1.
Memberitahu pasien dan keluarga bahwa presbiopia merupakan kondisi degeneratif
yang dialami hampir semua orang dan dapat dikoreksi dengan kacamata.
2. Pasien
perlu kontrol setiap tahun, untuk memeriksa apakah terdapat perubahan ukuran
lensa koreksi.
Peralatan
1.
Kartu Jaeger
2.
Snellen Chart
3. Satu
set lensa coba dan trial frame
Prognosis
1.
Ad vitam : Bonam
2.
Ad functionam : Bonam
3. Ad
sanationam : Bonam
Referensi
1.
Gerhard, K.L. Oscar, Gabriele. Doris, Peter. Ophtalmology a short textbook. 2nd
Ed. New York. Thieme Stuttgart. 2007. (Gerhard, et al., 2007)
2.
Gondhowiardjo, T.D. Simanjuntak, G. Panduan Manajemen Klinis Perdami, 1th Ed.
Jakarta: CV Ondo. 2006. (Gondhowiardjo & Simanjuntak, 2006)
3.
James, Brus.dkk. Lecture Notes Oftalmologi. Erlangga. Jakarta. 2005.
4.
Riordan. Paul, E. Whitcher, John P. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. Ed
17. Jakarta: EGC. 2009.
5.
Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata. Edisi III. Cetakan V. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI. 2008.
6.
Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum. Ed 14. Cetakan I. Jakarta: Widya Medika.
2000.
0 komentar:
Posting Komentar