konsensus PNPK buku ajar Pedoman SPM

Jumat, 14 Oktober 2016

Pneumonia Aspirasi

Pneumonia Aspirasi
No. ICPC-2 : R99 Respiratory disease other
No. ICD-10 : J69.0 Pneumonitis due to food and vomit
Tingkat Kemampuan : 3B
Masalah Kesehatan
Pneumonia aspirasi (Aspiration pneumonia) adalah pneumonia yang disebabkan oleh terbawanya bahan yang ada diorofaring pada saat respirasi ke saluran napas bawah dan dapat menimbulkan kerusakan parenkim paru. Secara spesifik, pneumonia aspirasi didefinisikan dengan ditemukannya bukti radiografi berupa penambahan infiltrat di paru pada pasien dengan faktor risiko aspirasi orofaring.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Kejadian aspiration pneumonia biasanya tidak dapat diketahui waktu terjadinya dan paling sering pada orang tua. Keluhannya berupa :
1. Batuk
2. Takipnea
3. Tanda-tanda dari pneumonia

Faktor Risiko:
1. Pasien dengan disfagi neurologis.
2. Pasien dengan irupsi dari gastroesophageal junction.
3. Terdapat abnormalitas anatomis dari traktus aerodigestifus atas.

Hasil Pemeriksaan Fisis dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan fisis serupa pada pneumonia umumnya. Temuan pemeriksaan fisis dada tergantung dari luas lesi di paru.

Inspeksi : dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas
Palpasi : fremitus dapat mengeras pada bagian yang sakit
Perkusi : redup di bagian yang sakit
Auskultasi : terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin
disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar
pada stadium resolusi.
Pemeriksaan Penunjang
1. Foto toraks
2. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap

Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan penunjang.
Diagnosis Banding :-
Aspiration pneumonitis: -
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Pemberian oksigen
2. Pemberian cairan dan kalori yang cukup (bila cairan parenteral). Jumlah cairan sesuai berat badan, peningkatan suhu dan derajat dehidrasi.
3. Pemberian antibiotik tergantung pada kondisi :
a. Pneumonia komunitas : levofloksasin (500mg/hari) atau seftriakson (1-2 gr/hari)
b. Pasien dalam perawatan di rumah sakit : levofloksasin (500 mg/hari)atau piperasilin tazobaktam (3, 375 gr/6 jam) atau seftazidim (2 gr/8 jam)
c. Penyakit periodontal berat, dahak yang busuk atau alkoholisme : piperasilin-tazobaktam (3, 375 gr/6 jam) atau imipenem (500 mg/8 jam sampai 1 gr/6 jam) atau kombinasi dua obat : levofloksasin (500 mg/hari) atau siprofloksasin (400 mg/12 jam) atau seftriakson (1-2 gr/hari) ditambah klindamisin (600 mg/8 jam) atau metronidazol (500 mg/8jam)

Kriteria Rujukan
Penilaian status keparahan serupa dengan pneumonia biasa.
Peralatan
Tabung oksigen beserta nasal kanul atau masker
Prognosis
Prognosis pada umumnya bonam.

Referensi
1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia. PDPI. Jakarta 2013.(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2013)
2. Marik PE. Aspiration pneumonitis and aspiration pneumonia. N Eng J Med. 2001;3:665-71.(Marik, 2001)


0 komentar:

Posting Komentar