konsensus PNPK buku ajar Pedoman SPM

Rabu, 19 April 2017

DEMENSIA VASKULER

DEMENSIA VASKULER
ICD E01
DEFINISI:
Demensia Vaskuler (VaD) meliputi semua kasus demensia yang disebabkan oteh gangguan
serebrovaskuler dengan penurunan kognisi mulai dari yang ringan sampai paling berat dan
meliputi semua domain, tidak harus prominen gangguan memori.
Dalam pembagian klinis dibedakan atas:
I. VaD pasca stroke / Post stroke demensia
• Demensia infark strategik
• MID (Multiple infark dementia)
• Perdarahan intraserebral
II. VaD subkortikal
• Lesi iskemik substansia alba
• Infark lakuner subkortikal
• Infark non takuner subkortikal
III. AD + CVD (VaD tipe campuran)
KRITERIA DIAGNOSIS VAD
PROBABLE VAD PASCA STROKE
1. Adanya demensia secara klinis dan test neuropsikologis (sesuai dengan demensia Alzheimer)
2. Adanya penyakit serebrovaskuler (CVD) yang ditandai dengan :
• Defisit neurologik fokal pada pemeriksaan fisik sesuai gejala stroke (dengan atau tanpa
riwayat stroke)
• CT sken atau MRI adanya tanda-tanda gangguan serebrovaskuler
3. Terdapat hubungan antara kedua gangguan diatas (1 atau lebih keadaan dibawah ini)
• Awitan demensia berada dalam kurun waktu 3 bulan pasca stroke
• Deteriorasi fungsi kognisi yang mendadak atau berfluktuasi, defisit kognisi yang progresif
dan bersifat stepwise.
PROBABLE VAD SUBKORTIKAL
1. Sindroma kognisi meliputi :
• Sindroma Diseksekusi: Gangguan formulasi tujuan, inisiasi, perencanaan,
pengorganisasian, sekuensial, eksekusi, set-shifting, mempertahankan kegiatan dan
abstraksi
• Deteriorasi fungsi memori sehingga terjadi gangguan fungsi okupasi kompleks dan sosial
yang bukan disebabkan oleh gangguan fisik karena stroke
2. CVD yang meliputi :
• CVD yang dibuktikan dengan neuroimaging
• Riwayat defisit neurologi sebagai bagian dari CVD : hemiparese, parese otot wajah, tanda
Babinski, gangguan sensorik, disartri, gangguan berjalan, gangguan ekstrapiramidal yang
berhubungan dengan lesi subkortikal otak
KLINIS :
a. Episode gangguan lesi UMN ringan seperti drifting, refleks asimetri, dan inkoordinasi
b. Gangguan berjalan pada tahap dini demensia
c. Riwayat gangguan keseimbangan, sering jatuh tanpa sebab
d. Urgensi miksi yang dini yang tidak berhubungan dengan kelainan urologi
e. Disartri, disfagi dan gejala ekstrapiramidal
f. Gangguan perilaku dan psikis seperti depresi, perubahan kepribadian, emosi labil, dan
retardasi psikomotor
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
• Darah : hematologi faktor resiko stroke


• VaD subkortikal
o Lesi periventrikuler dan substansia alba luas
o Tidak ditemukan adanya : infark di kortikal dan kortikolsubkortikal dan infark
watershed; perdarahan pembuluh darah besar; hidrosefalus tekanan normal (NPH)
dan penyebab spesifik substansia alba (multiple sklerosis, sarkoidosis, radiasi otak).
Magnetic Resonance Imaging VaD subkortikal
a. Lesi luas periventrikuler dan substansia alba atau multipel lakuner (>5) di substansia gresia
dalam dan paling sedikit ditemukan lesi substansia alba moderat
b. Tidak ditemukan infark di teritori non lakuner, kortiko-subkortikal dan infark watershed,
perdarahan, tanda-tanda hidrosefalus tekanan normal dan penyebab spesifik lesi substansia
alba (mis. multiple sklerosis, sarkoidosis, radiasi otak).
DIAGNOSA BANDING
• Demensia Alzheimer (dengan menggunakan Hachinski score/ terlampir)
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
• Terapi medikamentosa terhadap faktor resiko vaskuler
• Terapi simptomatik terhadap gangguan kognisi simptomatik :
• Penyekat Asetilkolinesterase:
i. Donepezil Hcl tablet 5 mg, 1 x 1 tablet / hari
ii. Rivastigmin tablet, interval titrasi 1 bulan, mulai dari 2 x 1,5 mg sampai maksimal 2 x
6 mg
iii. Galantamin tablet, interval titrasi 1 bulan mulai dari 2 x 4 mg sampai maksimal 2 x
16 mg
• Gangguan perilaku :
• Depresi :
• Antidepresan golongan SSRI (pilihan utama) : Sertraline tablet 1 x 50 mg, tablet 1 x
20 mg, Flbuxetine tablet 1 x 20 mg
• Golongan Monoamine Oxidase (MAO) Inhibitors: Reversible MAO-A inhibitor
(RIMA) : Moclobemide
• Delusi/ halusinasi/ agitasi
• Neuroleptik atipikal
• Risperidon tablet 1 x 0,5 mg – 2 mg / hari
• Olanzapin
• Quetiapin tablet : 2 x 25 mg – 100 mg
• Neuroleptik tipikal
• Haloperidol tablet : 1x 0,5 mg – 2 mg / hari
Non farmakolo$is
Untuk mempertahankan fungsi kognisi
Program adaptif dan restoratif yang dirancang individual :
• Orientasi realitas
• Stimulasi kognisi : memory enhancement program
• Reminiscence
• Olah raga Gerak Latih Otak
Edukasi pengasuh
• Training dan konseling
Intervensi lingkungan
• Keamanan dan keselamatan lingkungan rumah
• Fasilitasi aktivitas
• Terapi cahaya
• Terapi musik


KONSULTASI
• Bila diagnosa demensia belum tegak/ ragu-ragu seperti presentasi klinik spesifik atau
terdapat progresitas yang tidak khas.
• Bila keluarga membutuhkan pendapat kedua.
• Bila tidak ada perbaikan dengan terapi farmokologi spesifik.
RUJUKAN
• Dokter spesialis Ilmu Penyakit Saraf
JENIS PELAYANAN :
• Poliklinik konsultatif
TENAGA :
• Dokter spesialis Ilmu Penyakit Saraf
LAMA PERAWATAN :
• Perawatan hanya dibutuhkan bila terdapat penyulit


sumber :


0 komentar:

Posting Komentar