Rabu, 19 April 2017
MIGREN
KRITERIA DIAGNOSIS
• Klinis :
Migren tanpa aura (G43.0) :
a. Sekurang-kurangnya terjadi 5 serangan nyeri kepala berulang dengan manifestasi
serangan berlangsung 4-72 jam, yang mempunyai. sedikitnya 2 karakteristik berikut :
unilateral, berdenyut, intensitas sedang atau berat, bertambah berat dengan aktivitas fisik.
b. Selama nyeri kepala disertai salah satu berikut : nausea dan atau muntah, fotofobia dan fonofobia.
c. Serangan nyeri kepala tidak berkaitan dengan kelainan yang lain.
Migren dengan aura (G43.1) :
a. Sekurang-kurangnya terjadi 2 serangan nyeri kepala berulang yang didahului gejala neurologi fokal yang reversibel secara bertahap 5-20 menit dan berlangsung kurang dari 60 menit.
b. Terdapat sedikitnya satu aura berikut ini yang reversibel seperti : gangguan visual, gangguan sensoris, gangguan bicara disfasia.
c. Paling sedikit dua dari karakteristik berikut :
1. gejala visual homonim dan / atau gejala sensoris unilateral.
2. paling tidak timbul satu macam aura secara gradual > 5 menit dan / atau jenis aura yang lainnya > 5 menit.
3. tiap gejala berlangsung > 5 menit dan < 60 menit
d. Tidak berkaitan dengan kelainan lain.
Status Migrenous (G43.2):
a. Serangan migren dengan intensitas berat yang berlangsung > 72 jam (tidak hilang dalam 72 jam).
b. Tidak berkaitan dengan gangguan lain.
• Laboratorium : darah rutin, elektrolit, kadar gula darah, dll (atas indikasi, untuk menyingkirkan penyebab sekunder).
• Radiologi : atas indikasi (untuk menyingkirkan penyebab sekunder).
• Gold Standard : kriteria diagnostik nyeri kepala kelompok studi nyeri kepala perdossi 2005 yang diadaptasi dari IHS (International Headache Society)
• Patologi Anatomik : -
DIAGNOSIS BANDING
1. Nyeri kepala penyakit lain : THT, gigi mulut, mata, hipertensi, infeksi, toksik, gangguan metabolik / elektrolit, anemia, gagal ginjal, gagal hati.
2. SOL (space-occupying lesion) misal : subdural hematom, neoplasma, dll
3. Temporal arteritis
4. Medication-related headache
5. Trigeminal neuralgia
TATALAKSANA
1. Hindari faktor pencetus
2. Terapi abortif :
- Nonspesifik : analgetik I NSAIDs, Narkotik analgetik, adjunctive therapy (mis : metoklopramide)
- Obat spesifik : Triptans, DHE, obat kombinasi (mis : aspirin dengan asetaminophen dan kafein), obat gol.ergotami.
- Bila tidak respon : Opiat dan analgetik yang mengandung butalbital.
Algoritme Penanganan Status Migren
PENYULIT
adanya penyakit penyerta misalnya stroke, infark miokard, epilepsi ansietas, penderita hamil (efek teratogenik).
KONSULTASI
tergantung kasus: interna, THT, mata, gigi mulut, psikiatri.
JENIS PELAYANAN
Rawat jalan, kalau perlu rawat inap
TENAGA
Dokter Spesialis Saraf, Dokter Umum, Perawat.
LAMA PERAWATAN
Tergantung kondisi klinis (lama dan intensitas nyeri, gejala penyerta dan respon terhadap
pengobatan).
sumber :
0 komentar:
Posting Komentar