konsensus PNPK buku ajar Pedoman SPM

Rabu, 19 April 2017

TENSION-TYPE HEADACHE (TTH)

TENSION-TYPE HEADACHE (TTH)
ICD : G44.2

KRITERIA DIAGNOSIS
• Klinis :
a) Sekurang-kurangnya terdapat 10 episode serangan nyeri kepala
b) Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari.
c) Sedikitnya memiliki 2 karakteristik nyeri kepala berikut :
1. Lokasi bilateral
2. Menekan / mengikat (tidak berdenyut)
3. Intensitas ringan atau sedang
4. Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik tangga.
d) Tidak dijumpai :
1. Mual atau muntah (bisa anoreksia)
2. Lebih dari satu keluhan: fotofobia atau fonofobia.
e) Tidak berkaitan dengan kelainan lain.
• Laboratorium : darah rutin, elektrolit, kadar gula darah,dll (atas indikasi untuk menyingkirkan
penyebab sekunder)
• Radiologi : atas indikasi (untuk menyingkirkan penyebab sekunder).
• Gold Standard : Kriteria diagnostik Nyeri kepala Kelompok studi Nxeri kepala Perdossi 2005
yang diadaptasi dari I H S (International Headache Society)
• Patologi Anatomik :
DIAGNOSIS BANDING
1. Nyeri kepala penyakit lain: THT, gigi mulut, mata, hipertensi, infeksi, toksik, gangguan
metabolik/elektrolit, anemia, gagal ginjal, gagal hati.
2. Nyeri kepala servikogenik
3. Psikosomatis
TATALAKSANA
• Medikamentosa :
1. Analgetik : aspirin, asetaminofen, NSAIDs
2. Caffeine 65 mg (analgetik ajuvan).
3. Kombinasi : 325 aspirin, asetaminofen + 40 mg kafein
4. Antidepressan : amitriptilin
5. Antiansietas : got. Benzodiazepin, butalbutal.
• Terapi non-farmakologis :
a. Kontrol-diet
b. Hindari faktor pencetus
c. Hindari pemakaian harian obat analgetik, sedatif dan ergotamin
d. Behaviour treatment
• Terapi fisik
PENYULIT
rebound headache (efek paradoksikal obat analgesik), adanya penyakit penyerta seperti ansietas,
depressi yang dapat memperberat atau menyebabkan TTH.
KONSULTASI
tergantung kasus : interna, THT, gigi mulut, psikiatri
JENIS PELAYANAN
Poliklinik rawat jalan
TENAGA
NYERI KEPALA KLASTER
G44.0
KRITERIA DIAGNOSIS:
• Klinis :
a. Sekurang-kurangnya terdapat 5 serangan nyeri kepala hebat atau sangat hebat sekali di
orbita, supraorbita dan/ atau temporal yang unilateral, berlangsung 15-180 menit bila tak
diobati.
b. Nyeri kepala disertai setidak-tidaknya satu dari berikut :
1. Injeksi konjungtiva dan atau lakrimasi ipsilateral
2. Kongesti nasal dan atau rhinorrhoea ipsilateral
3. Oedema palpebra ipsilateral
4. Dahi dan wajah berkeringat ipsilateral
5. Miosis dan atau ptosis ipsilateral
6. Perasaan kegelisahan atau agitasi.
c. Frekuensi serangan :
dari 1 kali setiap dua hari sampai 8 kali per hari
d. Tidak berkaitan dengan gangguan lain
• Laboratorium : darah rutin
• Radiologi : CT-scan/MRI (menyingkirkan penyebab lain)
• Gold Standard : Kriteria diagnosis Nyeri Kepala Kelompok studi Nyeri kepala Perdossi 2005
yang diadaptasi dari I H S (Intrenational Headache Society)
• Patologi Anatomik : -
DIAGNOSIS BANDING
1. Migren
2. Nyeri kepala klaster simptomatik : meningioma paraseler, adenoma kelenjar pituitari, aneurisma
arteri karotis, kanker nasofaring.
3. Neuralgia trigeminus
4. Temporal arteritis
TATALAKSANA
• Medikamentosa :
Serangan akut (terapi abortif) :
1. Inhalasi 02 100% (masker muka) 7 l/menit selama 15 menit
2. Dihydroergotamin (DHE) 0,5-1,5 mg IV
3. Sumatriptan inj. SC 6 mg. dapat diulang setelah 24 jam.
4. Zolmitriptan 5-10 mg per-oral
5. Anestesi lokal: 1 ml Lidokain intranasal 4%
6. Indometasict (rektal suppositoria)
7. Opioids
8. Ergotamin aerosol 0,36-1,08 mg (1-3 inhalasi) efektif 80%
9. Gabapentin atau topiramat
10. Methoxyflurane (rapid acting analgesic): 10-15 tetes saputangan dan inhale selama
beberapa detik.
• Tindakan : - Penyuntikan dan blokade saraf
- Operatif pada intraktabel
PENYULIT
self-injury, efek samping pengobatan, potensi penyalahgunaan medikamentosa (drug abuse),
medication overuse headache.
KONSULTASI
Bedah saraf atas indikasi
JENIS PELAYANAN
4.1. Nyeri kepala Akut Pasca Trauma
G44.880
KRITERIA DIAGNOSIS
• Klinis : Nyeri kepala, tidak khas
a. Terdapat trauma kepala, di mana nyeri kepala terjadi dalam 7 hari setelah trauma kepala
atau sesudah kesadaran penderita pulih kembali.
b. Terdapat satu atau lebih keadaan di bawah ini:
1. Nyeri kepala hilang dalam 3 bulan setelah trauma kepala.
2. Nyeri kepala menetap, tetapi tidak lebih dari 3 bulan sejak trauma kepala.
4.2. Nyeri kepala Kronik Pasca Trauma
(G44.3)
a. Nyeri kepala, tidak khas
b. Terdapat trauma kepala, di mana nyeri kepala timbul dalam 7 hari sesudah trauma atau
sesudah kesadaran penderita pulih kembati
c. Nyeri kepala berlangsung lebih dari 3 bulan setelah trauma kepala
§ Laboratorium : darah rutin, kimia darah, LCS (atas indikasi)
§ Radiologi : Foto tengkorak, Neuromaging CT scan/ MRI
§ Gold Standard : Kriteria diagnostic Nyeri Kepala Kelompok studi Nyeri kepala Pardossi
2005 yang diadaptasi dari kepala HIS (International Headache Society)
§ Patologi Anatomik : -
DIAGNOSIS BANDING
1. Nyeri kepala penyakit lain : THT, gigi mulut, mata, hipertensi, infeksi, toksis, gangguan
metabolic/elektrolit, anemia, gagal ginjal, gagal hati.
2. Peredaran Intrakranial (subdural, subarahnoid, intrkranial)
3. Psikosomatis.
TATALAKSANA
• Medikamentosa : tergantung jenis/tipe nyeri kepala
• Tindakan : atas indikasi
PENYULIT
Kelainan struktural di otak
KONSULTASI
Tergantung kasus : Bedah, Bedah saraf
JENIS PELAYANAN
Rawat jalan, kalau perlu rawat Inap.
TENAGA
Dokter Spesialis saraf, Dokter Residen, Dokter Umum, Perawat.
LAMA PERAWATAN
Tergantung kondisi klinis
5. NYERI KEPALA YANG BERKAITAN DENGAN SUATU SUBSTANSI
ATAU PROSES WITHDRAWALNYA.
KRITERIA DIAGNOSIS
• Klinis
Nyeri kepala akibat induksi Monosodium Glutamat (G44.83)
a. Nyeri kepala dengan paling tidak satu karakteristik di bawah :
1. Bilateral
2. Lokasi fronto-temporal
3. Diperberat aktivitas fisik.
b. Mengkonsumsi MSG
c. Nyeri kepala timbul satu jam setelah mengkonsumsi MSG
d. Nyeri kepala sembuh 72 jam setelah mengkonsumsi sekali saja.
Nyeri kepala akibat induksi Kokain (G44.83)
a. Nyeri kepala dengan sekurang- kurangnya satu karakteristik di bawah ini:
1. Bilateral
2. Lokasi frontotemporal
3. Berdenyut
4. Diperberat dengan aktivitas fisik.
b. Pengguna Kokain
c. Nyeri kepala timbul satu jam setelah menggunakan kokain
d. Nyeri kepala sembuh dalam 72 jam setelah penggunaan sekali/pertama
• Laboratorium : Darah rutin, kimia darah, urine, tes Narkoba.
• Radiologi : Atas indikasi menyingkirkan penyebab lain
• Gold Standar : Kriteria diagnostikNyerikepalaKelampokstudi Nyeri Kepala Perdossi 2005
yang, diadaptasi dari I H S (International Headache Society)
• Patologi Anatomik : -
DIAGNOSIS BANDING
1. Nyeri kepala penyakit lain: THT, gigi mulut, mata, hipertensi, infeksi, toksik, gangguan
metabolik/elektrolit, anemia, gagal ginjal, gagal hati.
2. Migren
3. TTH
4. Psikosomatis
TATALAKSANA
Terapi nyeri kepala oleh karena MSG sama seperti nyeri kepala migren.
1. Preventif : hindari makanan yang mengandung MSG
2. Non Spesifik : - analgetik : parasetamol, asam asetil salisilat, NSAIDs
- Isometheptene
- antiemetik : domperidon, metoklopramid
3. Spesifik : Triptans
Terapi nyeri kepala akibat induksi kokain:
1. Simptomatis (analgetik)
2. Dopamin agonis
3. Betabloker
4. Terapi behaviour
PENYULIT
Gangguan psikiatri
KONSULTASI
Bagian psikiatri bila diperlukan
JENIS PELAYANAN
6. NYERI KEPALA YANG BERKAITAN DENGAN KELAINAN KRANIUM,
LEHER, MATA, TELINGA, HIDUNG, SINUS, GIGI, MULUT ATAU
STRUKTUR FACIAL ATAU KRANIAL LAINNYA.
KRITERIA DIAGNOSIS
• Klinis
Nyeri Kepala Servikogenik (Cervicogenic headache) (G44.841)
a. Deskripsi :
1. Nyeri kepala atau muka unilateral dan menetap atau bilateral
2. Lokasi nyeri pada oksipital, frontal, temporal atau orbital
3. Intensitas nyeri sedang atau berat
4. Serangan intermitten nyeri beberapa jam sampai beberapa hari, nyeri konstan atau nyeri
konstan yang disertai dengan serangan nyeri.
5. Nyeri kepala biasanya terasa dalam dan tidak berdenyut, nyeri akan berdenyut jika
disertai serangan migren.
6. Nyeri, kepala dicetuskan oleh gerakan leher, postur tertentu dari leher, penekanan
dengan jari pada suboksipital, daerah C2, C3 atau C4 atau di atas daerah nervus
oksipitalis; valsava, batuk, bersin juga dapat merupakan pemicu CH.
7. Pengurangan gerakan leher baik aktif maupun pasif; kaku kuduk.
8. Tanda dan simptom ikutan dapat menyerupai dengan migren yaitu berupa nausea,
vomitus, fotofobia, dizziness; dan penglihatan kabur ipsilateral, lakrimasi dan kemerahan
pada konjungtiva, atau nyeri tengkuk, bahu, lengan.
b. Nyeri bersumber dari daerah tengkuk/leher, dapat menyebar ke depan lebih dari 1 regio
kepala dan wajah
c. Terbukti secara klinik, laboratorium, dan imaging adanya gangguan atau lesi di servikal spinal
atau jaringan ikat di daerah leher yang bisa dianggap penyebab nyeri kepala.
d. Adanya bukti kaitan nyeri dengan kelainan di leher atau lesi lain di leher yang paling tidak
satu kriteria di bawah ini :
1. menunjukkan gejala klinik adanya sumber nyeri di leher
2. nyeri kepala akan menghilang setelah dilakukan blokade memakai plasebo atau zat
lainnya terhadap struktur servikal atau saraf-saraf servikal.
3. Nyeri akan berkurang dalam 3 bulan sesudah keberhasilan pengobatan terhadap
penyebab.
• Laboratorium Radiologi : Darah rutin, kimia darah
• Radiologi : Rontgen foto servikal, MRI atas indikasi (menyingkirkan penyebab
lain).
• Gold Standard : Kriteria diagnostik Nyeri kepala Kelompok studi Nyeri kepala Perdossi
2005 yang diadaptasi dari I H S (International Headache Society)
• Patologi Anatomik : -
DIAGNOSIS BANDING
1. Tumor Fossa posterior
2. Chiari malformation
3. AVM (intrakranial atau perispinal)
4. Vasculitis (giant cell arteritis)
5. Vertebral artery dissection
6. Cervical spondylosis atau arthropathy
7. Herniated cervical disk
8. Spinal nerve compression atau tumor
TATALAKSANA
• Medikamentosa :
- antidepressan trisiklik
- obat anti epilepsy
- relaksan otot
- NSAID
JENIS PELAYANAN
Rawat jalan, kalau perlu rawat inap
TENAGA
Dokter Spesialis saraf, Dokter Residen, Dokter Umum, Perawat.
LAMA PERAWATAN
Tergantung kondisi klinis



sumber :

0 komentar:

Posting Komentar