konsensus PNPK buku ajar Pedoman SPM

Rabu, 19 April 2017

CEDERA KEPALA (CEDERA OTAK)

CEDERA KEPALA (CEDERA OTAK)
Definisi
Cedera Otak (CO) adalah cedera yang mengenai kepala dan otak, baik yang terjadi secara
langsung (kerusakan primer/ primary effect) maupun tidak langsung (kerusakan sekunder/
secondary effect). Cedera otak yang terjadi sebagian besar adalah cedera otak tertutup, akibat
kekerasan (rudapaksa), karena kecelakaan talu lintas, dan sebagian besar (84%) menjalani terapi
konservatif dan sisanya sebanyak 16% yang membutuhkan tindakan operatif.
KRITERIA DIAGNOSIS
Klinis
* Tergantung berat ringannya cedera otak yang terjadi, dibagi dalam:
2). Minimal = Simple Head Injury (SHI)
- nilai Skala Koma Glasgow 15 (normal)
- kesadaran baik
- tidak ada amnesia
3). Cedera Otak Ringan (COR)
- nilai Skala Koma Glasgow 14 atau
- nilai Skala Koma Glasgow 15, dengan
- amnesia pasca cedera < 24 jam, atau
- hilang kesadaran < 10 menit
- dapat disertai gejala klinik lainnya, misalnya : mual, muntah, sakit kepala atau vertigo
4). Cedera Otak Sedang (COS)
- nilai Skala Koma Glasgow 9 – 13
- hilang kesadaran > 10 menit tetapi kurang dari 6 jam
- dapat atau tidak ditemukan adanya defisit neurologist
- amnesia pasca cedera selama kurang lebih 7 hari (bisa positif atau negatif)
5). Cedera Otak Berat (COB)
- nilai Skala Koma Glasgow 5-8
- hilang kesadaran > 6 jam
- ditemukan defisit neurologist
- amnesia pasca cedera > 7 hari
6). Kondisi Kritis
- nilai Skala Koma Glasgow 3-4
- hilang kesadaran > 6 jam
- ditemukan defisit neurologist
* Perdarahan Epidural
- lusid interval
- anisokori pupil
- hemiparesis yang terjadi kemudian
- refleks Babinski yang terjadi kemudian
* Fraktur Basis Kranii
- keluar cairan otak lewat hidung (rinorea) atau telinga (otorea)
- hematoma 'kacamata' atau hematoma retroaurikular (Battle's sign)
Laboratorium
- Darah Perifer Lengkap
- Gula Darah Sewaktu
- Ureum / Kreatinin
- Analisa Gas Darah (ASTRUP)
- Elektrolit
Radiologi
- Foto Kepala Polos, posisi AP/Lat/Tangensial (sesuai indikasi)
- Skening Kepala, gambaran bisa normal, kontusio, perdarahan, edema, fraktur tulang
kepala
Patologi Anatomi
- Normal, tidak ada kerusakan hanya gangguan fungsional (Simple Head Injury (SHI) dan
Komosio)
- Kontusio
- Perdarahan
- Edema
- Iskemia
- Infark
- Frakturtulang tengkorak
TATALAKSANA
Tergantung derajat beratnya cedera.
1). Minimal
- tirah baring, kepala ditinggikan sekitar 30 derajat - istirahat dirumah
- diberi nasehat agar kembali ke rumah sakit bila ada tanda tanda perdarahan epidural,
seperti orangnya mulai terlihat mengantuk (kesadaran mulai turun-gejala lucid interval)
2). Cedera Otak Ringan (Komosio Serebri)
- tirah baring, kepala ditinggikan sekitar 30 derajat
- observasi di rumah sakit 2 hari
- keluhan hilang, mobilisasi
- simptomatis : anti vertigo, anti emetik, analgetika
- antibiotika (atas indikasi)
3). Cedera Otak Sedang dan Berat (Kontusio Serebri)
a. Terapi Umum
Untuk kesadaran menurun
- Lakukan Resusitasi
- Bebaskan jalan nafas (Airway), jaga fungsi pernafasan (Breathing), Circulation (tidak
boleh terjadi hipotensi, sistolik sama dengan atau lebih dari 90 mmHg), nadi, suhu
(tidak boleh sampai terjadi pireksia)
- Keseimbangan cairan dan elektrolit dan nutrisi yang cukup, dengan kalori 50% lebih
dari normal
- Jaga keseimbangan gas darah
- Jaga kebersihan kandung kemih, kalau perlu pasang kateter
- Jaga kebersihan dan kelancaran jalur intravena
- Rubah rubah posisi untuk cegah dekubitus
- Posisi kepala ditinggikan 30 derajat
- Pasang selang nasogastrik pada hari ke 2, kecuali kontra indikasi yaitu pada fraktur
basis kranii
- Infus cairan isotonis
- Berikan Oksigen sesuai indikasi
b. Terapi Khusus
1. Medikamentosa
- Mengatasi tekanan tinggi intrakranial, berikan Manitol 20%
- Simptomatis : analgetik, anti emetik, antipiretik
- Antiepilepsi diberikan bila terjadi bangkitan epilepsi pasca cidera
- Antibiotika diberikan atas indikasi
- Anti stress ulcer diberikan bila ada perdarahan lambung
2. Operasi bila terdapat indikasi
c. Rehabilitasi:
- Mobilisasi bertahap dilakukan secepatnya setelah keadaan klinik stabil
- Neurorestorasi dan Neurorehabilitasi diberikan sesuai dengan kebutuhan
PENYULIT
Perawatan dan konsistensi neurorehabilitasi yang kurang cermat dapat menimbulkan gejala sisa
yang sangat variatif tergantung berat dan lokasi kerusakan otak
JENIS PELAYANAN
- Rawat Jalan
- Rawat Inap
TENAGA
Perawat, Dokter Umum, Dokter Spesialis Saraf, Terapis
LAMA PERAWATAN
- tergantung beratnya, dari 2 hari sampai 1 bulan
- terkadang penyembuhan tidak sempurna, ada gejala sisa dan membutuhkan perawatan
khusus karena kecacatan yang cukup berat




sumber

0 komentar:

Posting Komentar