konsensus PNPK buku ajar Pedoman SPM

Rabu, 19 April 2017

SLEEP DISORDERED BREATHING

SLEEP DISORDERED BREATHING
(Hipersomnia karena gangguan pernafasan)
Sleep disordered breathing merupakan penyebab terbanyak dari Hipersomnia di klinis
Terdapat 3 subtipe:
1. Obstructive sleep apnoea (OSA) : ditandai oleh serangan berulang kolaps dari farings
selama tidur
2. Central Sleep Apnea (CSA) ditandai oleh periode hilangnya usaha respirasi yang dapat
terjadi secara sporadis atau dalam bentuk tertentu seperti cheyne stokes respiration
3. Sleep related hypoventilation : periode penurunan ventilasi dengan hiperkapnea yang
berlebihan, terbanyak disertai dengan kelemahan neuromuskular atau abnormalitas dinding
dada.
OBSTRUCTIVE SLEEP APNOE (OSA)
Kriteria Diagnosis :
A. Klinis :
- sering asimtomatik
- bila berat dan sering timbul, maka gejala kliniknya adalah sebagai berikut
• Suara ngorok
• Gelisah selama tidur dengan gerakan-gerakan jerky, melompat, dan lain-lain
• Sering terbangun dari tidur
• Simtom lain selama tidur antara lain nokturia, gastrooesophageal reflux, keringat
berlebihan, angina pektoris
• Mengantuk berat pada siang hari
• Gangguan kognitif
• Sakit kepala di frontal, nyeri tenggorok, penurunan libido / impotensi
B. Laboratorium :
- pemeriksaan fungsi tiroid, bila ada kecurigaan hipotiroid
- blood gas analisa
- kadar hemoglobin
- pemeriksaan elektrokardiografi dan ekokardiografi
- foto polos dada / toraks
- pemeriksaan Respiratory Function Test dan Polysomnography
Diferensial Diagnosis:
UARS (Upper Airway Resistance Syndrome)
Tatalaksana:
- menghilangkan simtom dan memperbaiki kwalitas hidup
- mengurangi faktor-faktor resiko kejadian fatal
- mencegah komplikasi hipertensi, infark miokard, stroke, mati mendadak.
Penyulit : -
Konsultasi :
Bagian Saraf, THT, Paru, Bedah Head and Neck
Jenis pelayanan :
Rawat jalan
Tenaga :
Spesialis saraf, THT
Lama Perawatan :
Jangka panjang dan


sumber :

0 komentar:

Posting Komentar