konsensus PNPK buku ajar Pedoman SPM

Rabu, 19 April 2017

DEMENSIA ALZHEIMER

DEMENSIA ALZHEIMER
ICD F.00


DEFINISI DEMENSIA:
Demensia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan
deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan
dan aktivitas sehari-hari.
KRITERIA DIAGNOSIS
Probable Demensia Alzheimer
• Demensia ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinik dan tes neuropsikologi (algoritma
penanganan demensia, MMSE, CDT, ADL, IADL, FAQ, CDR, NPI, Skala Depresi Geriatrik, Trial
Making test A dan B terlampir)
• Defisit meliputi dua atau lebih area kognisi terutama perburukan memori yang disertai
gangguan kognisi lain yang progresif
• Tidak terdapat gangguan kesadaran
• Awitan (onset) antara usia 40-90 tahun, sering setelah usia 65 tahun
• Tidak ditemukan gangguan sistemik atau penyakit otak sebagai penyebab gangguan memori
dan fungsi kognisi yang progresif tersebut
Possible Demensia Alzheimer
• Penyandang sindroma demensia tanpa gangguan neurologis, psikiatris dan gangguan sistemik
lain yang dapat menyebabkan demensia
• Awitan, presentasi atau perjalanan penyakit yang bervariasi dibanding demensia Alzheimer
klasik
• Pasien demensia dengan komorbiditas (gangguan sistemik/ gangguan otak sekunder) tetapi
bukan sebagai penyebab demensia
• Dapat dipergunakan untuk keperluan penelitian bila terdapat suatu defisit kognisi berat,
progresif bertahap tanpa penyebab tain yang teridentifikasi.
KLINIS
• Awitan penyakit perlahan-lahan
• Perburukan progresif memori (jangka pendek) disertai gangguan fungsi berbahasa (afasia),
ketrampilan motorik (apraksia), dan persepsi (agnosia) dan perubahan perilaku penderita yang
mengakibatkan gangguan aktivitas hidup sehari-hari (ADL)
• Bisa didapatkan riwayat keluarga dengan penyakit yang serupa Kelainan neurologis lain pada
tahap lanjut berupa gangguan motorik seperti hipertonus, mioklonus, gangguan lenggang jalan
(gait), atau bangkitan (seizure)
• Gejala penyerta lain berupa depresi, insomnia, inkontinensia, delusi, ilusi, halusinasi,
pembicaraan katastrofik, gejolak emosional atau fisikal, gangguan seksual, dan penurunan
berat badan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radioimaging :
• CT sken : Atrofi serebri terutama daerah temporal dan parietal
• MRI : Atrofi serebri dan atrofi hipokampus
• SPECT : Penurunan serebral blood flow terutama di kedua kortek temporoparietal
• PET : Penurunan tingkat metabolisme kedua kortek temporoparietal
Laboratorium :
• Urinalisis
• Elektrolit serum
• Kalsium
• BUN
• Fungsi hati


BAKU EMAS (PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI) :
• Ditemukan neurofibrillary tangles dan senile plaque
DIAGNOSA BANDING
• Demensia Vaskuler
• Demensia Lewi body
• Demensia lobus frontal
• Pseudodemensia (depresi)
PENATALAKSANAAN
Farmakotogi
• Simptomatik :
Ø Penyekat Asetilkolinesterasa:
§ Donepezil HCl tablet 5 mg, 1 x 1 tablet / hari
§ Rivastigmin tablet, interval titrasi 1 bulan, mulai dari 2 x 1,5 mg sampai maksimal 2 x
6 mg
§ Galantamin tablet, interval titrasi 1 bulan mulai dari 2 x 4 mg sampai maksimal 2 x 16
mg
• Gangguan perilaku :
Ø Depresi :
§ Antidepresan golongan SSRI (pilihan utama) : Sertraline tablet 1 x 50 mg, Flouxetine
tablet 1 x 20 mg
§ Golongan Monoamine Oxidase (MAO) Inhibitors : Reversible MAO-A inhibitor (RIMA) :
Moclobemide
Ø Delusi / halusinasi / agitasi
§ Neuroleptik atipikal
o Risperidon tablet 1 x 0,5 mg - 2 mg / hari
o Olanzapin
o Quetiapin tablet : 2 x 25 mg – 100 mg
§ Neuroleptik tipikal
o Haloperidol tablet : 1 x 0,5 mg – 2 mg / hari
Non Farmakologis
Untuk mempertahankan fungsi kognisi
Program adaptif dan restoratif yang dirancang individual :
• Orientasi realitas
• Stimulasi kognisi : memory enhancement program
• Reminiscence
• Olah raga Gerak Latih Otak
Edukasi pengasuh
• Training dan konseling
Intervensi lingkungan
• Keamanan dan keselamatan lingkungan rumah
• Fasilitasi aktivitas
• Terapi cahaya
• Terapi musik
• Pet therapy
Penanganan gangguan perilaku
• Mendorong untuk melakukan aktivitas keluarga (menyanyi, ibadah, rekreasi dll)
• Menghindari tugas yang kompleks.
• Bersosialisasi
TINDAKAN
• Tidak ada tindakan spesifik
PENYULIT
• Infeksi saluran kemih dan pernafasan
• Gangguan gerak dan jatuh pada tahap .............

JENIS PELAYANAN
• Poliklinik konsultatif
TENAGA
• Dokter spesialis Ilmu Penyakit Saraf
LAMA PERAWATAN
• Perawatan hanya dibutuhkan bila terdapat penyulit



sumber :

0 komentar:

Posting Komentar