RESTLESS LEGS SYNDROME (RLS) l PERIODIC LEG MOVEMENT
SLEEP (PLMS)
Kriteria Diagnosis :
a. Klinis
- Terutama dari anamnesis
- Dysesthesia dan restlesness di tungkai yang membaik dengan gerakan
- Gejala timbul dan memburuk di waktu sore dan malam
b. Polysomnography
Delapan puluh persen mempunyai PLMS yaitu dorsofleksi ibu jari kaki dan kadang-kadang
fleksi lutut dan panggul yang ritmik (tiap 15-30 detik).
c. Laboratorium
Level ferritin menurun (normal > 40 mg / L)
Diagnosis Banding : -
Tatalaksana :
a. Dopaminergic agent, merupakan first line therapy dan sangat efektif pada RLS dan PLMS
- Pramipexol : dosis efektif (0,25 - 1 mg/hari diberikan tiga kali sehari) atau
- Ropinirole (0,25 - 2 mg) dua jam sebelum onset gejala jam 18.00-20.00.
- L-dopa atau Carbidopa (25/100 - 100/400 mg) diberikan satu jam sebelum onset atau
dapat diberikan tiap 4 - 6 jam.
- Sering memerlukan tambahan obat sedativ (seperti Gabapentine, benzodiazepin,
Trazodone) bila disertai insomnia.
b. Opioid dan Gabapentin (second line agent)
c. Benzodiazepin (third line agent)
Penyulit : -
Konsultasi :
Bagian Saraf
Jenis Pelayanan :
Rawat jalan
Tenaga :
Spesialis Saraf
Lama Perawatan :
Lama dan cenderung seumur hidup
Prognosis :
a. Kebanyakan kasus adalah kronis dan sulit sembuh
b. RLS dan PMS merupakan prediksi mortality pada penderita dengan stadium akhir penyakit
ginjal.
sumber :
Rabu, 19 April 2017
Home »
Neurologi
,
SPM Neurologi
» RESTLESS LEGS SYNDROME (RLS) l PERIODIC LEG MOVEMENT SLEEP (PLMS)
0 komentar:
Posting Komentar