konsensus PNPK buku ajar Pedoman SPM

Rabu, 19 April 2017

ENSEFALITIS VIRAL

ENSEFALITIS VIRAL
ICD G 05

DEFINISI / ETIOLOGI
v Suatu penyakit demam akut dengan kerusakan jaringan parenkim sistem saraf pusat yang
menimbulkan kejang, kesadaran menurun, atau tanda-tanda neurologis fokal.
v Etiologi:
§ Virus DNA
- Poxviridae : Poxvirus
- Herpetoviridae : Virus Herpes Simpleks, Varicella Zoster, Virus Sitomegalik
§ Virus RNA
- Paramiksoviridae : Virus Parotitis, Virus morbili (Rubeola)
- Picornaviridae : Enterovirus, Virus Poliomielitis, Echovirus
- Rhabdoviridae : Virus Rabies
- Togaviridae : Virus ensefalitis alpha, Flavivirus ensefalitis jepang B,
Virus demam kuning, Virus Rubi
- Bunyaviridae : Virus ensefalitis California
- Arenaviridae : Khoriomeningitis Limfositaria
- Retroviridae : Virus HIV
KRITERIA DIAGNOSIS
v Bentuk asimtomatik :
Gejala ringan, kadang ada nyeri kepala ringan atau demam tanpa diketahui penyebabnya.
Diplopia, vertigo, parestesi berlangsung sepintas. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan
cairan serebrospinal
v Bentuk abortif :
Nyeri kepala, demam yang tidak tinggi, kaku kuduk ringan. Umumnya terdapat infeksi saluran
napas bagian atas atau gastrointestinal.
v Bentuk fulminan :
Berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari yang berakhir dengan kematian. Pada
stadium akut demam tinggi, nyeri kepala difus yang hebat, apatis, kaku kuduk, disorientasi,
sangat qelisah dan dalam waktu singkat masuk ke dalam koma dalam. Kematian biasanya
terjadi dalam 2-4 hari akibat kelainan bulbar atau jantung.
v Bentuk khas ensefalitis :
Gejala awal nyeri kepala ringan, demam, gejala infeksi saluran napas bagian atas atau
gastrointestinal selama beberapa hari. Kaku kuduk, tanda Kernig positif, gelisah, lemah, dan
sukar tidur. Defisit neurologis yang timbul tergantung tempat kerusakan. Selanjutnya
kesadaran menurun sampai koma, kejang fokal atau umum, hemiparesis, gangguan
koordinasi, kelainan kepribadian, disorientasi, gangguan bicara, dan gangguan mental.
v Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan laboratorium
§ Pungsi lumbal (bila tak ada kontra indikasi)
- Cairan serebrospinal jernih dan tekanannya dapat normal atau meningkat
- Fase dini dapat dijumpai peningkatan set PMN diikuti pleositosis limfositik, umumnya
kurang dari 1000/ul
- Glukosa dan Klorida normal
- Protein normal atau sedikit meninggi (80-200 mg/dl)
§ Pemeriksaan darah
- Lekosit : Normal atau lekopeni atau lekositosis ringan
- Amilase serum sering meningkat pada parotitis
- Fungsi hati abnormal dijumpai pada hepatitis virus dan mononukleosis infeksiosa
- Pemeriksaan antibodi-antigen spesifik untuk HSV, cytomegalovirus, dan HIV
Pemeriksaan Radiologik

DIAGNOSIS BANDING
• Infeksi bakteri, mikobakteri, jamur, protozoa
• Meningitis tuberkulosa, meningitis karena jamur
• Abses otak
• Lues serebral
• Intoksikasi timah hitam
• Infiltrasi neoplasma (Lekemia, Limfoma, Karsinoma)
TERAPI
• Perawatan Umum
• Anti udema serebri : Deksamethason dan Manitol 20%
• Atasi kejang : Diazepam 10-20 mg iv perlahan-lahan dapat diulang sampai 3 kali dengan
interval 15-30 menit. Bila masih kejang berikan fenitoin 100-200 mg/ 12 jam/ hari dilarutkan
dalam NaCI dengan kecepatan maksimal 50 mg/menit.
• Terapi kausal : Untuk HSV : Acyclovir
PENYULIT / KOMPLIKASI
• Defisit neurologis sebagai gejala sisa
• Hidrosefalus
• Gangguan mental Epilepsi
• SIADH
KONSULTASI :

JENIS PELAYANAN
Rawat Inap, segera
TENAGA STANDAR
Perawat, dokter umum, dokter spesialis saraf
LAMA PERAWATAN
• Satu bulan bila tidak ada sequale neurologist
• Minimal 1 (satu) Minggu
PROGNOSIS
Beratnya sequele tergantung pada virus penyebab


sumber :


0 komentar:

Posting Komentar