NEVIRAPIN (NVP)
Indikasi
Infeksi HIV sebagai bagian terapi antiretroviral kombinasi (tripel kombinasi) sesuai
dengan pedoman nasional yang sedang berlaku. aman digunakan pada wanita hamil,
termasuk pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi. Merupakan pilihan pada wanita
usia reproduksi.
Kontra Indikasi
Pasien yang hipersensitif pada nevirapin.
Peringatan dan Perhatian
Gangguan fungsi hati. Pada 12 minggu pertama terapi nevirapin merupakan periode
kritis yang perlu pemantauan terhadap reaksi hipersensitivitas nevirapin dan gangguan
fungsi hati. Reaksi hipersensitivitas umumnya berupa ruam makulopapular yang tidak
berbahaya, namun pada kondisi perburukan atau reaksi hebat seperti sindrom Stevens
Johnson dan toksik epidermal nekrolisis, penggunaan harus dihentikan.
Dosis
Dewasa: dosis eskalasi 1 x 200 mg selama 14 hari pertama, lalu dinaikkan menjadi 2 x
200 mg selanjutnya jika tidak terdapat efek samping.
Efek Samping
Reaksi hipersensitivitas obat, termasuk anafi laksis, sindrom Stevens Johnson, toksik
epidermal nekrolisis, ruam makulopapular. Gangguan fungsi hati, umumnya asimtomatik,
namun dapat menjadi hepatitis kolestasis dan fulminan. Efek samping lain diantaranya
mual, muntah, sakit kepala, fatigue, neutropenia, dan malaise.
Interaksi Obat
Terutama dengan obat-obat yang dimetabolisme oleh enzim CYP3A, selain CYP2B6 dan
CYP2D6. Penggunaan bersama rifampisin dapat menurunkan dosis metadon, sehingga
dosis metadon harus dinaikkan. Juga berinteraksi dengan ketokonazol dan kontrasepsi
oral.
Sediaan
Tab 200 mg; tabet kombinasi dengan antiretroviral lain seperti d4T, 3TC, dan NVP 200 mg.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar