konsensus PNPK buku ajar Pedoman SPM

Kamis, 27 Juli 2017

METILPREDNISOLON

METILPREDNISOLON
Indikasi
Asma bronkial. Gangguan kulit seperti dermatitis, psoriasis, sindrom Stevens-Johnson
dan kelainan kulit lainnya yang responsif terhadap kortikosteroid. Gangguan kolagen,
lupus eritematosus sistemik, kelainan lainnya yang responsif terhadap kortikosteroid.
Kontra indikasi
TBC, ulkus peptikum, infeksi jamur sistemik, herpes simpleks, DM, varisela. Hipersensitif
terhadap metilprednisolon dan glukokortikoid lainnya.
Peringatan dan Perhatian
Penghentian obat ini setelah penggunaan jangka panjang harus bertahap. Hindari vaksinasi
selama menggunakan obat. Pemberian obat ini dapat menutupi gejala infeksi. Pemberian
pada ibu hamil harus mempertimbangkan manfaat dan risikonya. Hati-hati penggunaan
pada penderita kolitis ulseratif non spesifi k, divertikulitis, anastomosis intestinal baru,
penyakit ginjal kronik, hipertensi, osteoporosis dan miastenia gravis. Pemberian jangka
panjang dapat menyebabkan katarak subkapsuler, glaukoma dan aktivasi infeksi virus
atau jamur pada mata. Dosis harus ditingkatkan pada penderita yang mengalami stres.
Hentikan penggunaan bila terjadi sarkoma Kapopsi.
Dosis
Oral: dosis awal 4-48 mg/hari, dosis pemeliharan 4-16 mg/hari. Parenteral: 30 mg/kgBB,
i.v. paling tidak > 30 menit, dapat diulangi tiap 4-6 jam untuk setiap 48 jam. Dosis sebaiknya
tidak kurang dari 0,5 g/kgBB tiap 24 jam.
Efek Samping
Pemberian jangka lama akan menimbulkan efek samping seperti moon face, buffalo
hump, hipertensi, osteoporosis, gangguan toleransi glukosa, gangguan sekresi hormon
seks, strie pada kulit, petekie, akne, edema, hipokalemia, atrofi korteks adrenal, tukak
peptik, glaukoma, katarak, trombosis, psikosis.
Interaksi Obat
AINS, rifampisin, barbiturat, siklosporin, troleandomisin dan ketokonazol.
Sediaan
Inj vial 125 mg, 500 mg. Tab 4 mg, 8 mg, 16 mg.


sumber:

0 komentar:

Posting Komentar