konsensus PNPK buku ajar Pedoman SPM

Senin, 27 Februari 2017

Insidensi Tumor Supratentorial berdasarkan Jenis dan Letaknya di RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2012–2013

Insidensi Tumor Supratentorial berdasarkan Jenis dan Letaknya di RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2012–2013


Mutivanya Inez M*), Dewi Yulianti Bisri**), Achmad Adam***)
*)Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran**)Departemen Anestesiologi & Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran-Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, Bandung, ***)Departemen Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran–Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, Bandung


Abstrak
Latar Belakang dan Tujuan: Tumor otak adalah kumpulan sel tidak normal pada otak yang bermultiplikasi dan dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan sekitarnya dan organ-organ terkait. Tumor supratentorial adalah tumor otak yang terletak superior terhadap tentorium serebeli. Tentorium serebeli adalah lapisan dural yang memisahkan lobus oksipital pada otak besar dengan otak kecil. Tumor supratentorial adalah 33% dari total tumor otak. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan angka kejadian tumor supratentorial berdasarkan jenis dan letak tumor.
Subjek dan Metode: Objek penelitian adalah rekam medis pasien dengan diagnosis tumor supratentorial yang masuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada Januari 2012 hingga Desember 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif memakai rancangan studi kasus. Data dibagi kedalam kelompok sesuai dengan jenis dan letak tumor kemudian dilihat karakteristiknya.
Hasil: Terdapat 494 pasien tumor supratentorial tapi hanya ada 168 yang memiliki informasi lengkap. Berdasarkan jenisnya, tumor dikelompokkan secara garis besar menjadi glioma (14,88%), tumor kranial dan paraspinal (0,60%), tumor meningen (70,24%), tumor pada region sella (10,12%) dan tumor metastasis (4,17%). Berdasarkan letaknya, secara garis besar tumor terletak di sisi kanan (35,12%), sisi kiri (36,90%), region sellar (13,69%), sisi tengah (4,16%) dan bilateral (10,12%)
Simpulan: Jenis tumor supratentorial terbanyak adalah meningioma dan lokasi tumor supratentorial paling banyak adalah pada sisi kiri otak secara umum, atau pada lobus frontal secara spesifik.
Kata Kunci: jenis, letak, tumor supratentorial
JNI 2015;4(3): 157–61
Incidence of Supratentorial Tumor based on Types and Locations of Tumor in Hasan Sadikin Hospital Year 2012–2013
Abstract
Background and Objective: Brain tumor is a group of abnormal cells in the brain which multiplies and causes damage to the surrounding tissues and related organs. Supratentorial tumor is a brain tumor which is located at superior of tentorium cerebelli. Tentorium cerebelli is the dural layer which separates the occipital lobe of cerebrum with the cerebellum. Thirty three percent of brain tumor is supratentorial tumor. This study was aimed to observe the prevalence of supratentorial tumor based on the type and location of the tumor.
Subject and Method: The objects of the study were the medical records of patients diagnosed with supratentorial tumor whom admitted to Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung from January 2012 until December 2013. This study was a case- descriptive study and data was divided into groups based on type and location of the tumor and then analyzed based on the characteristics.
Result: There were 494 patients with supra tentarial tumor, but only 168 patients had complete infomation. Based on the type, tumors were categorized generally into glioma (14.88%), cranial and paraspinal tumor (0.60%), meningeal tumor (70.24%), sellar region tumor (10.12%) and metastatic tumor (4.17%). Based on the location in the brain, tumors were located generally in the right side (35.12%), left side (36.90%), sellar region (13.69%), middle (4.16%) and bilateral (10.12%).
Conclusion: The most common type of supratentorial tumor is meningioma and most common location of supratentorial tumor is in the left side of the brain, particularly in the frontal lobe.
Key Words: location, supratentorial tumor, type


SUMBER TULISAN : Disalin langsung dari :  JNI 2015;4(3): 157–61


































I. Pendahuluan
Tumor otak adalah kumpulan sel patologi pada
otak yang bermultiplikasi dan dapat menyebabkan
kerusakan pada jaringan sekitarnya dan organorgan
terkait. Tumor otak merupakan salah
satu dari jenis kanker yang paling sulit untuk
dilawan.1 Tumor otak masih merupakan masalah
kesehatan yang signifikan di Amerika Serikat
dan seluruh dunia. Sebagian besar penelitian
menunjukkan bahwa 14 dari 100.000 penduduk
Amerika didiagnosis dengan tumor otak primer
setiap tahunnya.2 Pasien tumor otak di Intensive
Care Unit (ICU) dan High Care Unit (HCU)
RSUP Dr. Karyadi pada periode Februari 2010
hingga Februari 2012 berjumlah 1 orang atau 5%
dari total 20 orang pasien kanker pada periode
tersebut.3 Insidensi tumor otak meningkat
sebanyak 25% selama dua dekade terakhir.4
Tumor otak dibagi berdasarkan letaknya
menjadi supratentorial dan infratentorial. Tumor
supratentorial adalah tumor yang terletak diatas
tentorium serebeli dan areanya mencakup
serebrum. Badan Penelitian Kanker Internasional
melaporkan bahwa angka kejadian tumor
supratentorial adalah 33% dari total tumor otak.5
Penelitian di Institusi Bedah Saraf Universitas
Roma menunjukkan 193 dari total 440 tumor
serebrum adalah supratentorial. Dari 193 tumor,
95 tumor (49%) merupakan jenis tumor glioma.
Jenis tumor kraniofaringioma merupakan kedua
terbanyak dengan jumlah 32 tumor (17%).6
Penelitian di divisi Bedah Saraf, Toronto Western
Hospital, Kanada, menunjukkan bahwa dari 610
pasien tumor supratentorial, jenis tumor glioma
merupakan jenis terbanyak dengan jumlah total
367 (60,2%) diikuti dengan tumor metastasis
sebanyak 197 tumor (32,3%) dan meningioma
sebanyak 11 tumor (1,8%).7 Penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan angka kejadian
tumor supratentorial berdasarkan jenis dan letak
tumor di rumah sakit Dr. Hasan Sadikin pada
periode tertentu.


II. Subjek dan Metode
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat
deskriptif memakai rancangan studi kasus. Objek
penelitian adalah rekam medis (medical record)
pasien dengan diagnosis tumor supratentorial
yang masuk ke rumah sakit Dr. Hasan Sadikin
Bandung pada Januari 2012 hingga Desember
2013. Kriteria inklusinya adalah rekam medis
semua pasien yang masuk ke RS Dr. Hasan Sadikin
Bandung dengan diagnosis tumor supratentorial
dengan keterangan letak dan hasil pemeriksaan
histopatologi pada tahun 2012–2013. Kriteria
eksklusi adalah pasien dengan rekam medis
yang tidak lengkap. Besar sampel ditetapkan
berdasarkan total populasi (sensus). Setelah itu,
data dilihat karakteristiknya berdasarkan letak
dan jenis tumor. Microsoft excel ver.15 (2010)
digunakan sebagai alat bantu dalam mengolah
data.










III. Hasil
Terdapat total 494 pasien dengan tumor otak
supratentorial yang masuk ke RS Hasan Sadikin
Bandung pada Januari 2012 hingga Desember
2013. Setelah melalui proses inklusi dan
eksklusi, untuk penghitungan letak dan jenis
tumor otak supratentorial, 326 dari 494 rekam
medis dieksklusi karena tidak memiliki informasi
lengkap mengenai letak dan jenis tumor sehingga
hanya 168 rekam medis yang dapat dipakai.
Berdasarkan jenis tumor supratentorial,
mayoritas tumor supratentorial adalah jenis
tumor meningioma dengan jumlah 111 dari total
168 sampel atau sebesar 66,07%. Jenis tumor
supratentorial terbanyak berikutnya adalah jenis
tumor astrosistik dengan jumlah 18 atau sebesar
10,71% dari total sampel. Jenis tumor adenoma
hipofisis berjumlah 16 atau 9,52%, diikuti dengan
jenis tumor mesenkim sebanyak 7 atau 4,17%,
jenis tumor metastasis karsinoma sebanyak
5 atau 2,98%, jenis tumor glioma lainnya
sebanyak 3 atau 1,78%, jenis tumor metastasis
adenokarsinoma sebanyak 2 atau 1,19%, jenis
tumor oligodendrogial sebanyak 2 atau 1,19%,
jenis tumor embrional sebanyak 1 atau 0,59%,
jenis tumor neurofibroma sebanyak 1 atau 0,59%,
dan jenis tumor kraniofaringioma sebanyak 1 atau
0,59%. Berdasarkan letak tumor supratentorial,
tumor pada sisi kiri otak merupakan terbanyak
dengan jumlah 62 sampel (36,90%) yang terdiri
dari 33 tumor singular dan 29 tumor campuran.
Tumor pada sisi kanan otak merupakan terbanyak
kedua dengan jumlah 59 sampel (35,12%) yang
terdiri dari 34 tumor singular dan 25 tumor
campuran. Secara spesifik, tumor pada bagian
frontal merupakan terbanyak dengan jumlah 23
tumor pada frontal kanan, 21 tumor pada frontal
kiri, dan 9 tumor pada frontal bilateral.


















































































IV. Pembahasan
Berdasarkan jenis tumor supratentorial, dapat
dilihat bahwa pada penelitian ini, jumlah tumor
jenis meningioma merupakan terbanyak dengan
jumlah 111 atau 66,07%. Penelitian di divisi
Bedah Saraf pada Toronto Western Hospital
menunjukkan bahwa jenis tumor supratentorial
terbanyak adalah glioma dengan jumlah total
367 dari 610 tumor (60,16%). Sedangkan
meningioma menduduki peringkat ketiga
terbanyak dengan jumlah total 11 dari 610 tumor
(1,80%). Penelitian serupa pada Institusi Bedah
Saraf Universitas Roma juga menunjukkan
bahwa jenis tumor supratentorial terbanyak
adalah glioma dengan jumlah total 95 dari 193
tumor (49,22%). Jenis tumor kraniofaringioma
merupakan kedua terbanyak dengan jumlah 32
tumor (16,58%). Agen penyebab tumor otak
khususnya glioma belum teridentifikasi. Selain
itu, rendahnya variasi dari insidensi tumor otak
di sepanjang Eropa menunjukkan tidak adanya
faktor penyebab khusus dari lingkungan.8
Meningioma biasanya bersifat asimptomatik
sehingga baru diketahui ketika pasien melakukan
pemindaian otak karena alasan lain atau ketika
pasien diautopsi. Insidensi meningioma semakin
meningkat seiring waktu karena semakin banyak
pasien melakukan pemindaian otak (CT scan)
karena indikasi penyakit lain yang berbedabeda.
Meningioma saat ini ditetapkan sebagai
tumor otak primer yang paling sering ditemukan.
Karena itu, adanya perbedaan hasil penelitian
terhadap jenis tumor supratentorial adalah wajar.9
Berdasarkan letak tumor supratentorial, tumor
pada sisi kiri otak lebih banyak daripada tumor
pada sisi kanan otak. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian di Rumah Sakit Anak Los
Angeles pada tahun 1979–2005 menunjukkan
bahwa pada anak-anak dengan umur dibawah 6
bulan, insidensi tumor supratentorial pada bagian
otak kiri lebih banyak daripada pada otak bagian
kanan.10 Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
secara keseluruhan, tumor supratentorial paling
banyak terdapat pada lobus frontal dengan jumlah
53 dari total 168 atau sebesar 31,54%. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian studi kasus
berbasis wawancara terhadap 2708 pasien glioma
dan 2409 pasien meningioma di 13 negara yang
menunjukkan bahwa letak tumor supratentorial
terbanyak adalah pada lobus frontal dan parietal
sebanyak 54,80% dari total pada glioma dan
53,14% dari total pada meningioma.11
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian
ini, antara lain data rekam medik yang kurang
lengkap. Selain itu, banyak pasien tumor
supratentorial yang terdata di departemen Bedah
Saraf tetapi tidak terdata di departemen Patologi
Anatomi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin.

V. Simpulan
Angka kejadian tumor supratentorial di RS Dr.
Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2012–2013
dijumpai sebanyak 494 kasus, akan tetapi, hanya
168 kasus yang mempunyai informasi lengkap
tentang lokasi dan tipe tumor supratentorial.
Gambaran karakteristik tumor supratentorial
di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun
2012–2013 berdasarkan jenisnya sebagai berikut:
Jenis tumor terbanyak adalah tumor meningioma
sebanyak 111 kasus (66,07%), diikuti oleh
astrosistik sebanyak 18 kasus (10,71%),
adenoma hipofisis sebanyak 16 kasus (9,52%),
tumor mesenkim sebanyak 7 kasus (4,17%),
metastasis karsinoma sebanyak 5 kasus (2,98%),
glioma lainnya sebanyak 3 kasus (1,78%),
metastasis adenokarsinoma sebanyak 2 kasus
(1,19%), oligodendroglial sebanyak 2 kasus
(1,19%), embrional sebanyak 1 kasus (0,59%),
neurofibroma sebanyak 1 kasus (0,59%), dan
kraniofaringioma sebanyak 1 kasus (0,59%).
Gambaran karakteristik tumor supratentorial di
RS Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2012–
2013 berdasarkan letaknya sebagai berikut: Letak
tumor terbanyak adalah pada sisi kiri sebanyak 62
kasus (36,90%), diikuti oleh sisi kanan sebanyak
59 kasus (35,12%), regio sellar sebanyak 23 kasus
(13,69%), bilateral sebanyak 17 kasus (10,12%)
dan sisi tengah sebanyak 7 kasus (4,17%).

Saran
Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang
tumor supratentorial di Jawa Barat. Perbaikan
sistem pencatatan dan penyimpanan rekam medis
yang secara lengkap dengan sistem digital. Dapat
dilakukan pemeriksaan histopatologi lebih lanjut
untuk pasien yang sudah didiagnosis tumor
supratentorial.

Daftar Pustaka
1. Taylor LP, Umphrey ABP, Richard D.
Navigating life with a brain tumor. New
York: Oxford University Press, USA; 2012;
(1): 15–6.
2. Newton HB, Ray-Chaudhury A. Handbook
of Brain Tumor Chemotherapy. San Diego:
Elsevier Science; 2005; 1: 3–5.
3. Grahakusuma G, Pujo JL. Angka Kematian
Pasien Kanker di ICU dan HCU RSUP Dr.
Kariadi Periode Februari 2010–Februari
2012. Semarang: Universitas Diponegoro;
2012; 5: 26.
4. Ross BJ. Disorders of the central and
peripheral nervous systems and the
neuromuscular junction. Dalam: McCane
KL, Huether SE, Brashers VL, Rote NS,
editors. Patophysiology: The Biologic Basis
for Disease in Adults and Children. United
States of America: Mosby; 2010; 17: 611.
5. Mapstone T. Supratentorial hemispheric
nonglial neoplasm. Dalam: Albright AL,
Pollack IF, editors. Principles and Practice
of Pediatric Neurosurgery. 2nd ed: Thieme;
2011; 30: 531–2.
6. Sandro M, Antonio R, Lucio P. Hemispheric
supratentorial astrocytomas in children: longterm
results in 29 cases. Neurosurg. 1981; 55:
170–3.
7. Demitre S, Mark B. Prospective study
of awake craniotomy used routinely and
nonselectively for supratentorial tumors.
Neurosurg. 2007;107:1–6.
8. Wessel PH, Weber WE, Raven G, Ramaekers
FC, Hopman AH, Twijnstra A. Supratentorial
grade II astrocytoma: biological features
and clinical course. Lancet Neurology.
2003;2:395–403.
9. Longo, Fauci, Kasper, Hauser, Jameson,
Loscalzo. Harrison's Principle of Internal
Medicine. United States of America: The
McGraw-Hill Companies, Inc.; 2012; 379:
3383.
10. Serowka K, Chiu Y, Gonzalez I, Gilles
F, McComb G, Krieger M, dkk. Central
nervous system (CNS) tumors in the first six
months of life: The Childrens Hospital Los
Angeles Experience, 1979–2005. Pediatric
Hematology and Oncology. 2010;27:90–102.
11. The Interphone Study Group. Brain tumour
risk in relation to mobile telephone use:
results of the interphone international casecontrol
study. International Journal of
Epidemiology 2010. 2010:1–20.























































0 komentar:

Posting Komentar