PEDOMAN TATALAKSANA
SINDROM KORONER AKUT
PERKI 2015
Bagian I : Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut
1. Pendahuluan <-- Klick di sini
2. Klasifikasi Rekomendasi <-- Klick di sini
BAGIAN I
PEDOMAN
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT
1. PENDAHULUAN
Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan suatu masalah
kardiovaskular yang utama karena menyebabkan angka perawatan rumah sakit dan
angka kematian yang tinggi. Banyak kemajuan yang telah dicapai melalui
penelitian dan oleh karenanya diperlukan pedoman tatalaksana sebagai rangkuman penelitian
yang ada.
Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut ini merupakan hasil
kerja Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia yang disusun
melalui proses penelaahan berbagai publikasi ilmiah dan mempertimbangkan konsistensi
dengan berbagai konsensus dan pedoman tatalaksana yang dibuat oleh berbagai
perkumpulan profesi kardiovaskular. Dokumen ini dibuat untuk membantu para
dokter membuat keputusan klinis dalam praktik sehari-hari.
2. KLASIFIKASI
REKOMENDASI
Azas kemanfaatan yang didukung oleh tingkat bukti penelitian
menjadi dasar rekomendasi dalam penyusunan pedoman tatalaksana ini. Klasifikasi
rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1.
Klasifikasi rekomendasi tatalaksana sindrom koroner akut
Kelas I Bukti
dan/atau kesepakatan bersama bahwa pengobatan tersebut bermanfaat dan efektif.
Kelas II Bukti
dan/atau pendapat yang berbeda tentang manfaat pengobatan tersebut.
Kelas IIa Bukti
dan pendapat lebih mengarah kepada manfaat atau kegunaan, sehingga beralasan
untuk dilakukan.
Kelas IIb Manfaat
atau efektivitas kurang didukung oleh bukti atau pendapat, namun dapat
dipertimbangkan untuk dilakukan.
Kelas III Bukti
atau kesepakatan bersama bahwa pengobatan tersebut tidak berguna atau tidak
efektif, bahkan pada beberapa kasus kemungkinan membahayakan.
Tingkat Data
berasal dari beberapa penelitian klinik acak berganda atau meta
bukti A analisis
Tingkat Data
berasal dari satu penelitian acak berganda atau beberapa penelitian
bukti B tidak
acak
Tingkat Data
berasal dari konsensus opini para ahli dan/atau penelitian kecil,
bukti C studi
retrospektif, atau registry
PATOFISIOLOGI
Sebagian besar SKA adalah manifestasi akut dari plak ateroma
pembuluh darah koroner yang koyak atau pecah. Hal ini berkaitan dengan perubahan
komposisi plak dan penipisan tudung fibrus yang menutupi plak tersebut.
Kejadian ini akan diikuti oleh proses agregasi trombosit dan
aktivasi jalur koagulasi. Terbentuklah
trombus yang kaya trombosit (white thrombus). Trombus ini akan menyumbat liang
pembuluh darah koroner, baik secara total maupun parsial; atau menjadi
mikroemboli yang menyumbat pembuluh koroner yang lebih distal. Selain itu
terjadi pelepasan zat vasoaktif yang
menyebabkan vasokonstriksi sehingga memperberat gangguan
aliran darah koroner.
Berkurangnya aliran darah koroner menyebabkan iskemia miokardium.
Pasokan oksigen yang berhenti selama kurang-lebih 20 menit menyebabkan
miokardium mengalami nekrosis (infark miokard).
Infark miokard tidak selalu disebabkan oleh oklusi total
pembuluh darah koroner. Obstruksi subtotal yang disertai vasokonstriksi yang
dinamis dapat menyebabkan terjadinya iskemia dan nekrosis jaringan otot jantung
(miokard). Akibat dari iskemia, selain nekrosis, adalah gangguan kontraktilitas
miokardium karena proses hibernating dan stunning
(setelah iskemia hilang), distritmia dan remodeling ventrikel (perubahan
bentuk, ukuran dan fungsi ventrikel). Sebagian pasien SKA tidak mengalami koyak
plak seperti diterangkan di atas. Mereka mengalami SKA karena obstruksi dinamis
akibat spasme lokal dari arteri koronaria epikardial (Angina Prinzmetal).
Penyempitan arteri koronaria, tanpa spasme maupun trombus, dapat diakibatkan
oleh progresi plak atau restenosis setelah Intervensi Koroner Perkutan (IKP).
Beberapa faktor ekstrinsik, seperti demam, anemia,
tirotoksikosis, hipotensi, takikardia, dapat menjadi pencetus terjadinya SKA
pada pasien yang telah mempunyai plak aterosklerosis.
3. Patofisiologi <-- Klick di sini
4. Klasifikasi Sindrom Koroner Akut <-- Klick di sini
5. Diagnosis <-- Klick di sini
6. Tindakan Umum dan Langkah Awal <-- Klick di sini
Bagian II Angina Pektoris Tidak Stabil dan Infark
Miokard Non ST Elevasi
1. Diagnosis <-- Klick di sini
2. Diagnosis Banding <-- Klick di sini
3. Stratifikasi Risiko <-- Klick di sini
4. Pertanda Peningkatan Risiko <-- Klick di sini
5. Terapi <-- Klick di sini
6. Populasi dan Situasi Khusus <-- Klick di sini
7. Manajemen Jangka Panjang dan Pencegahan Sekunder <-- Klick di sini
Bagian III Infark Miokard dengan Elevasi Segmen ST
1. Perawatan Gawat Darurat <-- Klick di sini
2. Terapi Reperfusi <-- Klick di sini
3. Subbagian Khusus <-- Klick di sini
4. Logistik <-- Klick di sini
5. Penilaian Risiko dan Pencitraan <-- Klick di sini
6. Terapi Jangka Panjang <-- Klick di sini
7. Komplikasi STEMI <-- Klick di sini
DOWNLOAD EBOOK
PEDOMAN TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT
sindrom koroner akut adalah, sindrom koroner akut adalalah pdf, sindrom koroner akut scribd, defenisi sindrom koroner akut pdf, diagnosis sindrom koroner akut pdf, tatalaksana sindrom koroner akut pdf, jurnal sindrom koroner akut pdf, patofisiologi sindrom koroner akut pdf, askep sindrom koroner akut
5. Terapi <-- Klick di sini
6. Populasi dan Situasi Khusus <-- Klick di sini
7. Manajemen Jangka Panjang dan Pencegahan Sekunder <-- Klick di sini
Bagian III Infark Miokard dengan Elevasi Segmen ST
1. Perawatan Gawat Darurat <-- Klick di sini
2. Terapi Reperfusi <-- Klick di sini
3. Subbagian Khusus <-- Klick di sini
4. Logistik <-- Klick di sini
5. Penilaian Risiko dan Pencitraan <-- Klick di sini
6. Terapi Jangka Panjang <-- Klick di sini
7. Komplikasi STEMI <-- Klick di sini
DOWNLOAD EBOOK
PEDOMAN TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT
sindrom koroner akut adalah, sindrom koroner akut adalalah pdf, sindrom koroner akut scribd, defenisi sindrom koroner akut pdf, diagnosis sindrom koroner akut pdf, tatalaksana sindrom koroner akut pdf, jurnal sindrom koroner akut pdf, patofisiologi sindrom koroner akut pdf, askep sindrom koroner akut
0 komentar:
Posting Komentar