Peritonitis
No. ICPC-2 : D99 Disease
digestive system, other
No. ICD-10 : K65.9 Peritonitis,
unspecified
Tingkat Kemampuan : 3B
Masalah Kesehatan
Peritonitis adalah inflamasi
dari peritoneum. Peritonitis dapat disebabkan oleh kelainan di dalam abdomen
berupa inflamasi dan penyulitnya misalnya perforasi apendisitis, perforasi
tukak lambung, perforasi tifus abdominalis. Ileus obstruktif dan perdarahan
oleh karena perforasi organ berongga karena trauma abdomen.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
1.
Nyeri hebat pada abdomen yang dirasakan terus-menerus selama beberapa jam,
dapat hanya di satu tempat ataupun tersebar di seluruh abdomen. Intensitas
nyeri semakin kuat saat penderita bergerak seperti jalan, bernafas, batuk, atau
mengejan.
2.
Bila telah terjadi peritonitis bakterial, suhu badan penderita akan naik dan
terjadi takikardia, hipotensi dan penderita tampak letargik dan syok.
3.
Mual dan muntah timbul akibat adanya kelainan patologis organ visera atau
akibat iritasiperitoneum.
4. Kesulitan bernafas
disebabkan oleh adanya cairan dalam abdomen, yang dapat mendorong diafragma.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan
Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
1.
Pasien tampak letargik dan kesakitan
2.
Dapat ditemukan demam
3. Distensi abdomen disertai
nyeri tekan dan nyeri lepas abdomen
4.
Defans muskular
5.
Hipertimpani pada perkusi abdomen
6.
Pekak hati dapat menghilang akibat udara bebas di bawah diafragma
7.
Bising usus menurun atau menghilang
8.
Rigiditas abdomen atau sering disebut perut papan
9. Pada colok dubur akan terasa
nyeri di semua arah, dengan tonus muskulus sfingter ani menurun dan ampula
rekti berisi udara.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang tidak
dilakukan di layanan primer untuk menghindari keterlambatan dalam melakukan
rujukan.
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar
anamnesis dan pemeriksaan fisik dari tanda-tanda khas yang ditemukan pada
pasien.
Diagnosis Banding: -
Komplikasi
1.
Septikemia
2. Syok
Penatalaksanaan Komprehensif
(Plan)
Penatalaksanaan
Pasien segera dirujuk setelah
penegakan diagnosis dan penatalaksanaan awal seperti berikut:
1.
Memperbaiki keadaan umum pasien
2.
Pasien puasa
3.
Dekompresi saluran cerna dengan pipa nasogastrik atau intestinal
4.
Penggantian cairan dan elektrolit yang hilang yang dilakukan secara intravena
5.
Pemberian antibiotik spektrum luas intravena.
6. Tindakan-tindakan
menghilangkan nyeri dihindari untuk tidak menyamarkan gejala
Kriteria Rujukan
Rujuk ke layanan sekunder yang
memiliki dokter spesialis bedah.
Peralatan
Nasogastric Tube
Prognosis
Prognosis untuk peritonitis
adalah dubia ad malam
Referensi
1.
Wim de jong. Sjamsuhidayat, R. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta:
EGC. 2011.
2.
Schwartz. Shires. Spencer. Peritonitis dan Abses Intraabdomen dalam Intisari
Prinsip – Prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6. Jakarta: EGC. 2000.
3.
Rasad, S. Kartoleksono, S. Ekayuda, I. Abdomen Akut, dalam Radiologi
Diagnostik. Jakarta: Gaya Baru. 1999. (Rasad, et al., 1999)
4. Schrock, T.R. Peritonitis
dan Massa abdominal dalam IlmuBedah. Ed7.Alih bahasa dr. Petrus Lukmanto.
Jakarta: EGC. 2000. (Shrock, 2000
0 komentar:
Posting Komentar